Mohon tunggu...
Ujang Saepulloh
Ujang Saepulloh Mohon Tunggu... Administrasi - Pencinta Buku

Seorang yang sedang belajar untuk menulis dari hasil membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini

12 Februari 2024   07:53 Diperbarui: 12 Februari 2024   08:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menjalani hidup, tak jarang kita dihadapkan dengan keruwetan yang kita buat sendiri, Kita isi hidup kita dengan harapan, kecemasan, dan ketakutan. Kita mengomel tentang masa lalu, kita mencemaskan masa depan, dan kita mengabaikan masa kini.

Buku Hidup Sederhana merupakan kumpulan pengamalan penulisnya dalam menjalani hidup baik kenangan masa kecilnya, pandangan hidupnya, serta kebiasaan yang dilakukannya dalam menyiasati kerumitan hidup sehari-hari.

Pada buku ini tidak akan kita temukan tips atau kiat-kiat cara konsep berbenah barang atau cara hidup minimalis, namun kita akan mendapatkan sebuah pemahaman baru, persepsi baru tentang aktivitas kita sehar-hari.

Memanjakan Diri

Pada bab “Leyeh-Leyeh” Desi Anwar memberikan pengalaman bagaimana dia menjalani aktivitas yang padat sehingga butuh satu waktu untuk mememanjakan diri. Baik itu dengan sekadar rehat sejenak untuk ke kamar kecil pun bagaikan kemewahan.

Banyak cara untuk memanjakan diri, ada yang sekedar bermalas-malasan selama berakhir pekan dengan tirai masih tertutup rapat dan alarm dimatikan, kepala masih dalam selimut, ranjang pun terasa bagaikan tempat paling nyaman di dunia. Sebagian orang pun memilih untuk berjalan-jalan ke tempat yang menarik. Apapun itu manjakan sesekali dirimu yang sudah bergelut dengan aktivitas yang padat.

 “Karenanya, untuk menyederhanakan kehidupan kita, kerap kali cukup dengan tidak terlalu banyak berpikir atau paling tidak dengan menyadari pikiran-pikiran kita.” Halaman 176

Hadir di Sini dan Saat Ini

Kebanyakan dari kita menjalani hidup dalam keadaan tidak sadar akan apa yang kita lakukan. Tubuh kita seperti robot yang bergerak dan bertidak berdasarkan instruksi yang sudah diprogram. Misalnya pada saat berkendara kita melihat baliho caleg, pikiran kita langsung menerawang segala prihal caleg, baik dari pribadi yang terdapat dalam baliho itu atau tentang pelaksaannya. Padahal baliho itu sudah berada jauh dibelakang kita. Harusnya kita focus saja terhadap kondisi jalanan, dan menikmati berkendaraan.

Sehingga banyak hal-hal yang kita lewatkan setiap harinya. Mungkin hal tersebut biasa saja, tapi kalau kita secara sadar menjalaninya, hal itu akan menjadi bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun