Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sisi Lain Indonesia di Mata Seorang Bule

31 Desember 2015   08:37 Diperbarui: 1 Januari 2016   00:54 16739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal-hal sepele menurut kita, malah bisa jadi istimewa buat orang bule. Ketika mereka susah membeli pisang di negeri eropa sana, di sini tinggal petik langsung dari pohonnya. Disini untuk makan keluar (warung) bisa dilakukan dengan beberapa lembar uang, disana hanya orang kaya yang bisa makan diluar rumah saking mahalnya harga makanan. Disini, kalau malas beli bahan dapur, tinggal tunggu pedagang sayur keliling mampir ke kompleks perumahan. Disana?  Perlu bayar jasa kurir kalau malas belanja ke supermarket. Bahkan urusan harga bensin pun, mereka iri karena katanya dikita lebih murah.

Oh ya, rupanya Berit juga sadar soal orang Indonesia yang begitu sopan. Ia tahu orang Indonesia tidak biasa dikritik secara langsung tanpa basa basi. Jadi, ketika ia menuliskan banyak kritikan soal perilaku orang Indonesia di buku ini, ia cukup sadar bagaimana untuk sekedar menurunkan tensi pembacanya. Iya, Bab Indonesia dan Estonia: dari Ujung ke Ujung Berit menuliskan perbandingan tentang perbedaan-perbedaan antara Indonesia dan Estonia. Di Bab Indonesia dan Estonia: dari Ujung ke Ujung Dari sini ia mengemukakan alasan mengapa ia (dan umumnya bule-bule sono) terkaget-kaget ketika datang ke Indonesia. Di ujung buku, pada bab Yang Kita Butuhkan Cuma Senyuman Ala Indonesia bahkan  ia menulis beberapa perubahan positif yang telah terjadi di masyarakat. Ada cerita soal budaya antri sudah banyak diterapkan dimana-mana, atau soal seorang gadis yang sadar memungut bekas botol air mineral untuk kemudian dimasukkan ke tong sampah.

Dari sini seolah Berit ingin berpesan; Iya, Indonesia memang ruwet tapi Indonesia juga sedang bebenah menuju perbaikan disana sini. Sementara itu, cukuplah menyikapi hal-hal ajaib disekitar kita dengan senyum ramah saja.

Rasanya Buku ini cocok juga untuk bacaan menjelang akhir tahun ini. Merenungkan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan kemudian mencoba menjadi lebih baik lagi  tahun depan. Iya, besok sudah berganti tahun…

 

Sumber gambar: 

kamuindonesiabangetkalau.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun