Di level empiris orang menangkap realitas yang beragam-berwarna warni-plural,Nah dilevel metafisika orang akan mulai diuji untuk mencari mana yang benar-mana salah,mana baik-mana buruk,hingga mana satu yang benar diantara yang beberapa yang klaim benar
Dan acuan serta metode nya pun sudah berbeda,Ketika di level ilmu fisika acuannya prinsip empirisme dan metode empiris,Tapi masuk ke level metafisika itu sudah tak berlaku,di level metafisika acuan yang dipakai minimal ilmu logika- berdasar argument akali.Ketika akal sudah buntu maka ada jalan tersedia melalui petunjuk agama
Maka Definisi "ilmu" yang benar adalah "Konsep yang menjelaskan keseluruhan (dunia fisik-non fisik) secara terstruktur",Sedang definisi yang salah adalah "konsep yang menggumuli hanya dunia fisik-materi"
..........
RANGKUMAN
Yang kita tahu persoalan kebenaran itu suatu yang teramat sangat kompleks-plural sehingga logis bila di dunia ini ada 3 ranah besar yang bicara persoalan kebenaran ; Sains (ilmu dunia fisik-materi),filsafat serta agama.Masing masing bicara kebenaran pada rel,sudut pandang serta dimensi berbeda.Dan bila ingin faham keseluruhan-Kebenaran dari berbagai aspeknya maka sebenarnya tidak boleh punya prinsip hanya satu yang harus dominan menjelaskan dan yang lain disisihkan.Atau, tak boleh punya prinsip main bentur langsung antara satu ranah dengan yang lain tapi mesti menempatkan satu ranah pada tempat yang semestinya
Logikanya,Bila fakta bisa menyelesaikan persoalan kebenaran maka cukup dengan sains atau ilmu fisika maka seluruh persoalan akan bisa diselesaikan
Maka dengan penjelasan berjenjang- terstruktur-sistematis seperti saya urai diatas orang dapat memahami mengapa ada metafisika termasuk agama disamping ilmu fisika tidak dengan kesan asing atau kesan meloncat
Dan penjelasan terstruktur dari fisika ke metafisika itu perlu agar orang faham bahwa adanya metafisika disamping fisika adalah suatu yang logis,realistis-dapat diterima secara keilmuan sekaligus secara manusiawi karena itu berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia untuk mengetahui sampai kepada meyakini
Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa metafisika seolah hanya wacana-tanpa dasar penjelasan ilmiah yang terstruktur serta pengalaman yang manusia alami sendiri dalam kehidupan
Bisa disebut adanya ranah ilmu metafisika disamping ranah ilmu fisika adalah semacam estafet ilmu-kebenaran ketika ilmu ilmu fisika sudah tidak bisa menyelesaikan atau memberi jawaban
Penjelasan semacam ini walau sederhana tapi di zaman yang makin materialist dan serba duniawi ini sangat mendasar untuk memberi pemahaman bahwa disamping ilmu fisika ada ilmu lain,disamping materi ada non materi,disamping dunia fisik ada dunia metafisik