FILSAFAT SEBAGAI SEKOLAH BERPIKIR
Seperti halnya sekolah yang membekali para siswanya dengan beragam ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup,Tapi sekolah tak bisa mengarahkan cita cita para murid mesti menjadi apa,Sekolah hanya berpesan agar mereka memanfaatkan ilmu yg dipelajarinya disekolah
Demikian pula dengan filsafat,
Filsafat memberi kita latihan berpikir dengan beragam jurus yang berbeda, Melatih pikiran mengenal beragam metode berpikir,Membekali dengan ilmu logika dengan seperangkat hukum logika
Tapi filsafat tak bisa mengarahkan mesti kemana tujuan manusia ; Menjadi teis atau ateis, menjadi materialist atau idealist,pengikut Nietszhe atau Heidegger
Faktanya dari dunia filsafat sendiri lahir para filsuf dengan orientasi berpikir hingga ideologi yang berbeda beda- Padahal mereka dari sekolah yang sama
Jadi bisakah kita mensetting filsafat supaya tampak identik dengan ideologi tertentu ? Atau tujuannya mesti ke arah tertentu ?
Atau, boleh kah kita melarang misal supaya filsafat dibatasi dan jangan digunakan misal sebagai alat propaganda agama atau sebaliknya ; ateisme ?
Saya pernah mendengar di group debat ada orang yang mencak mencak bila filsafat dijadikan alat propaganda agama,Tapi orang beragama tidak melarang filsafat dijadikan alat propaganda ateisme.Ya idealnya,silahkan masing masing gunakan jurus filsafat untuk adu argument
Sama dengan,Ada orang yang mencak mencak sains digunakan untuk propaganda agama atau menafsir kitab-Kayak sains warisan kakek moyangnya !...Padahal idealnya silahkan teis dan ateis beradu argumentasi dengan sama sama menggunakan jurus jurus sains
Yang salah adalah klaim semua jurus filsafat dan sains seolah milik atau hanya paralel dengan ideologi tertentu,Dan bila digunakan untuk kepentingan diluar golongannya dianggap "menyalahgunakan sains atau filsafat" ....
Jadi tidak bisa main monopoli baik filsafat maupun sains,Karena itu milik publik yang beragam golongan.Karena bahkan ilmu logika sendiri sebagai ilmu tata cara berpikir sistematik dengan aturan super ketat sekalipun tidak pernah mengarahkan orang mesti kemana.Ilmu logika cuma peralatan untuk berpikir tertib-bukan petunjuk formal menuju menjadi teis atau ateis