Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat sebagai sekolah berpikir

7 Agustus 2025   07:37 Diperbarui: 7 Agustus 2025   07:37 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ; Mengeja indonesia

FILSAFAT SEBAGAI SEKOLAH BERPIKIR

Seperti halnya sekolah yang membekali para siswanya dengan beragam ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup,Tapi sekolah tak bisa mengarahkan cita cita para murid mesti menjadi apa,Sekolah hanya berpesan agar mereka memanfaatkan ilmu yg dipelajarinya disekolah

Demikian pula dengan filsafat,
Filsafat memberi kita latihan berpikir dengan beragam jurus yang berbeda, Melatih pikiran mengenal beragam metode berpikir,Membekali dengan ilmu logika dengan seperangkat hukum logika

Tapi filsafat tak bisa mengarahkan mesti kemana tujuan manusia ; Menjadi teis atau ateis, menjadi materialist atau idealist,pengikut Nietszhe atau Heidegger

Faktanya dari dunia filsafat sendiri lahir para filsuf dengan orientasi berpikir hingga ideologi yang berbeda beda- Padahal mereka dari sekolah yang sama

Jadi bisakah kita mensetting filsafat supaya tampak identik dengan ideologi tertentu ? Atau tujuannya mesti ke arah tertentu ?
Atau, boleh kah kita melarang misal supaya filsafat dibatasi dan jangan digunakan misal sebagai alat propaganda agama atau sebaliknya ; ateisme ?

Saya pernah mendengar di group debat ada orang yang mencak mencak bila filsafat dijadikan alat propaganda agama,Tapi orang beragama tidak melarang filsafat dijadikan alat propaganda ateisme.Ya idealnya,silahkan masing masing gunakan jurus filsafat untuk adu argument

Sama dengan,Ada orang yang mencak mencak sains digunakan untuk propaganda agama atau menafsir kitab-Kayak sains warisan kakek moyangnya !...Padahal idealnya silahkan teis dan ateis beradu argumentasi dengan sama sama menggunakan jurus jurus sains

Yang salah adalah klaim semua jurus filsafat dan sains seolah milik atau hanya paralel dengan ideologi tertentu,Dan bila digunakan untuk kepentingan diluar golongannya dianggap "menyalahgunakan sains atau filsafat" ....

Jadi tidak bisa main monopoli baik filsafat maupun sains,Karena itu milik publik yang beragam golongan.Karena bahkan ilmu logika sendiri sebagai ilmu tata cara berpikir sistematik dengan aturan super ketat sekalipun tidak pernah mengarahkan orang mesti kemana.Ilmu logika cuma peralatan untuk berpikir tertib-bukan petunjuk formal menuju menjadi teis atau ateis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun