Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bencana NTB,tafsir agama dan kontemplasi politikus

7 Agustus 2018   08:52 Diperbarui: 7 Agustus 2018   13:14 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imahes : www.alinea.id

Bulan bulan belakangan ini suhu politik di Indonesia memang tengah memanas,penuh riuh rendah.aroma persaingan sengit berebut asa menuju kursi kekuasaan nampak terasa kentara.strategi politik hingga saling sikut serta saling jegal dalam dunia politik sudah bukan rahasia lagi. informasi serta opini opini politik via media pun membanjiri ruang kesadaran publik nyaris setiap hari.dan kampanye yang terus terang maupun yang terselubung berlangsung impressif.itu wajar karena beberapa waktu lagi pileg dan pilpres akan segera dilaksanakan

Tetapi ditengah keriuhan itu semua mata tiba tiba tertuju ke arah lain... ada bencana besar di NTB.korban banyak berjatuhan. media media pun sontak berbalik memberitakannya dan orang orang pun seperti sedikit cooling down dari dunia politik karena berita bencana besar itu sesaat seperti menenggelamkan berita berita politik

Dan pertanyaan nya adalah; mengapa kejadian itu persis berbarengan dengan suasana politik yang tengah panas panas nya itu ... sebuah desain atau hanya sebuah kebetulan ? dan bila bukan sebuah 'kebetulan' maka adakah sesuatu yang dapat kita maknai ?

.............

Tafsir bencana alam versi agama

Bencana alam memang tidak selalu satu tafsir.ada tafsir saintifik di samping tafsir agama.tafsir saintifik mendeskripsikan sebab akibat sebuah bencana dari sudut pandang ilmu sains.mengapa suatu bencana seperti gempa bumi atau tsunami bisa terjadi seperti sudah dapat dijelaskan secara tepat dan rinci melalui penjelasan empirik walau sebagian tetap hanya berupa hipotesa.

Nah yang biasa hadir di permukaan,di media media adalah tafsir sainstifik itu.jarang media mengulas secara resmi tafsir bencana menurut sudut pandang agama misal..tafsir tafsir abstrak yang non sainstifik seperti beredar secara tidak resmi-secara tersembunyi  dikalangan orang orang tertentu yang mempercayainya

Tafsir sainstifik tentu bukan suatu yang salah karena itu adalah bagian dari ilmu pengetahuan.tapi apakah tafsir saintifik itu memadai atau mewakili keseluruhan atau bisa mengungkap mistery bencana alam secara seutuhnya ?

Bagi sebagian orang mungkin cukup dengan penjelasan sainstifik,tetapi bagi sebagian orang yang meyakini ada tafsir lain maka tafsir sainstifik dianggap sama sekali tidak memadai

Nah tafsir agama mendeskripsikan sebuah bencana dari sudut pandang lain pada dimensi yang sama sekali berbeda.sebab akibat bencana tidak ditarik hanya kepada sebab sebab yang bersifat fisik tetapi lebih kepada sebab utama dan pertamanya yang bersifat abstrak yang berkaitan dengan kehendak Tuhan. dan tidak cukup hanya penjelasan sebagai 'kehendak Tuhan' tetapi juga membingkainya dengan ilmu makna atau ilmu hikmat; bahwa ada makna terselubung dibalik sebuah bencana,ada makna-maksud tujuan yang bersifat Ilahiah dibalik sebuah bencana.dengan kata lain,dalam ranah Ilahi ilmu hakikat serta ilmu hikmat mesti dijadikan instrument untuk menganalisis.dan apalagi bila dikaitkan dengan keriuhan politik yang tengah terjadi saat ini dan suasana cooling down setelah terjadinya bencana itu.bagi sebagian orang mungkin makin menguatkan keyakinan bahwa ada suatu makna Ilahiah terselubung dibalik bencana alam kali ini

Bagi sebagian orang yang cenderung berfikir empiris mungkin akan melihat tafsir agama hanya asumsi asumsi orang beragama.tetapi bagi orang beragama hal tersebut adalah suatu yang rasional alias masuk akal mengingat pertama; alam semesta itu sendiri adalah ciptaan Tuhan sehingga tafsir Ilahiah diyakini sebagai penjelasan yang paling valid serta paling memadai apalagi bila dikaitkan dengan suasana sebelum bencana itu terjadi yang sepintas memang seperti sebuah 'kebetulan'.walaupun media mungkin enggan mengungkit ungkit nya karena ketakutan merusak suasana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun