Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mysteri dunia gaib

26 Agustus 2012   04:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bila realitas itu terdiri dari dua dimensi antara yang lahiriah-material dan dimensi yang gaib-abstrak, maka masing masing dimensi itu memiliki karakteristik yang berbeda beda.

Karakter dunia materi adalah : sesuatu yang bisa diamati dan kemudian bisa diukur secara pasti dan terukur oleh metodologi ilmu materi,sedang karakter dasar dunia abstrak-gaib sebenarnya memiliki karakter yang berbeda yang berlawanan-terbalik dengan karakter dunia materi yaitu tidak bisa diamati sehingga tidak diukur secara pasti dan terukur oleh metodologi ilmu materi.

Sehingga ciri ciri yang menjadi definisi dunia astrak adalah,pertama : dunia gaib adalah dunia yang hanya bisa diraba dan kedua dunia gaib-abstrak hanya bisa diketahui hanya bila manusia diberi tahu oleh Yang maha gaib yang maha tahu tentang dunia yang abstrak-gaib itu,dan dari sini manusia bisa mulai memahami makna kitab suci,kitab suci eksist dalam kehidupan manusia ya karena pada dasarnya manusia tidak bisa mengamati dan tak bisa mengetahui apa yang ada pada realitas  dunia gaib-abstrak secara utuh dan menyeluruh.sebab itu kehadiran kitab suci yang memberitahu kepada umat manusia apa sebenarnya yang ada pada realitas gaib yang meliputi manusia itu adalah suatu yang bisa difahami-masuk akal dan realistis.dan termasuk tanggung jawab Tuhan terhadap makhluk ciptaannya yang tidak serba maha tahu itu.

Dunia gaib-abstrak bila diibaratkan samudera raya adalah dunia yang berlapis lapis mulai dari lapisan terluar hingga ke lapisan terdalam,pada lapisan terluar manusia masih bisa ‘meraba’nya ,misal : adanya angin-gelombang,energy,adanya akal-fikiran-jiwa manusia dlsb. tapi pada lapisan terdalam manusia sudah tidak akan bisa meraba nya sehingga ada obyek atau wujud apa saja sebenarnya yang ada di realitas dunia gaib-abstrak terdalam itu manusia tidak akan tahu bila tidak diberi tahu oleh Yang maha tahu. disinilah makna kitab suci sebagai element yang memberitahu manusia rahasia obyek atau wujud yang ada didunia gaib.

Tapi yang aneh adalah ketika sebagian manusia termasuk diantaranya kelas  filsuf-ilmuwan-saintis (kelas pemikir) mem vonis realitas gaib  yang dikatakan kitab suci seperti malaikat-saitan-alam akhirat sebagai sesuatu yang ‘tidak ada’ hanya karena semua itu tidak bisa ditangkap oleh pengalaman dunia inderawi, apakah vonis mereka itu bersifat valid (?),atau apakah mereka berhak memvonis realitas apa yang ada didunia gaib yang dideskripsikan kitab suci itu sebagai ‘tidak ada’ dan kemudian deskripsi tentang dunia gaib itu kemudian dianggap sebagai suatu pernyataan yang ‘irrasional (?) mari kita rekonstruksi anggapan mereka itu secara ilmiah :

Kita buat analogi-perumpamaan  : anda tidak pernah masuk ke wilayah dasar laut yang terdalam karena anda tidak memiliki peralatan untuk bisa masuk ke sana,kemudian anda bertemu dengan seseorang (katakan : si ‘Fulan’ ) yang mengaku pernah masuk ke wilayah dasar laut yang terdalam itu karena ia mengaku memiliki peralatannya dan kemudian ia berceritera bahwa didasar laut yang terdalam itu ada berbagai hewan yang unik yang berbeda dengan jenis makhluk yang biasa terdapat di laut dangkal, lalu ia memberitahukan jenis-jenis fisiknya yang aneh dan unik itu.sekarang saya mau bertanya pada anda yang tidak pernah masuk ke wilayah dasar laut yang terdalam itu : apakah anda berhak mengatakan bahwa semua yang dikatakan si Fulan itu bohong-mustahil dan karenanya anda katakan pernyataan si Fulan itu sebagai suatu yang ‘tidak masuk akal’ (?)(padahal si Fulan tidak berbicara tentang ada manusia yang tengah merokok di dasar lautan sehingga yang demikian boleh di vonis tidak masuk akal !).

Nah bila ada filosof-ilmuwan-saintis yang sampai berani mengatakan bahwa malaikat-saitan-jin-alam akhirat sebagai suatu yang ‘tidak ada’ maka kita harus balik bertanya : kapan anda semua melawat ke     alam gaib dan memastikan bahwa semua itu adalah wujud wujud yang ‘tidak ada’,lha melawatnya saja tidak bagaimana bisa memastikan bahwa semua itu sebagai sesuatu yang ‘tidak ada’.

Sama dengan  anda belum merasakan suatu makanan tertentu yang disodorkan kepada anda sehingga apakah logis bila kemudian anda langsung mengatakan : ‘makanan itu tak enak’.

Sebab itu filsuf-ilmuwan-saintis yang tahu diri biasanya berkata : semua itu diluar kemampuan metodologi ilmu yang ada pada kami  yang biasa kami gumuli sebab itu masalah dunia gaib itu silahkan kami kembalikan  kepada ilmu yang ada pada anda dan kepada keyakinan anda.(ini yang sangat elok dan ilmiah).

Dengan kata lain bisakah metodologi sains (ilmu dunia materi) yang memang dikhususkan hanya untuk menela’ah dan mengelola dunia materi  yang serba bisa diukur dan dipastikan itu digunakan juga untuk menela’ah dan mengelola dunia gaib-abstrak (?) serta apakah saintis yang mengeluarkan ‘rumusan’ serta ‘pernyataan’ tentang dunia gaib yang bersifat meraba-raba masih boleh mengatas namakan ‘raba annya’ itu berdasar metodologi sains (?) silahkan untuk difikirkan dan dijawab masing-masing saja………………………

Hanya dalam diri manusia memang Tuhan memberi seperangkat peralatan penangkap realitas dunia materi dan dunia abstrak tiada lain agar manusia bisa menangkap apa yang dideskripsikan alam gaib, manusia diberi panca indera untuk menangkap bukti fisik-bukti empirik sebagaimana yang dituntut oleh metodologi sains,selain itu manusia pun diberi peralatan yang bersifat abstrak untuk menangkap realitas adanya dunia yang gaib-abstrak,peralatan itu adalah akal dan hati.akal menangkap adanya rasionalitas atau  adanya hal hal yang bisa difahami serta ditelusuri oleh cara berfikir logika akal yang tertata di dunia gaib-abstrak itu,misal akal menangkap adanya ‘desainer’ yang mengatur ketertataan alam semesta, sedang hati menangkap adanya hal hal yang bersifat essensial dari dunia gaib,misal menangkap adanya rahasia hikmat-maksud tujuan Ilahiah dari segala suatu yang ada dan terjadi,juga menangkap adanya cinta kasih sayang atau bahkan kemurkaan Ilahi.

Semua manusia - seluruh bangsa didunia yang berbeda beda warna kulit dan bahasanya itu yang mulai dari nabi Adam hingga ke hari ini sudah berjumlah entah berapa milyar itu semua diberi peralatan ‘abstrak’ yang sama persis sebagaimana mereka diberi peralatan fisik yang sama,tapi mengapa manusia sering menangkap ‘kebenaran’ yang seperti berbeda - beda ,sehingga manusia kemudian menjadi terbagi ke banyak golongan yang berbeda beda kepercayaan dan keyakinan (?) hal itu memiliki banyak faktor x yang ‘mysteri’ yang terlalu panjang untuk dibahas disini.

Yang jelas peralatan ‘abstrak’ itu tidak Tuhan turunkan kepada hewan atau Tuhan titipkan melalui hewan terlebih dahulu untuk kemudian di over melalui proses evolusi kepada manusia,sebab peralatan abstrak itu adalah titipan Tuhan yang dikhususkan buat manusia tentu untuk maksud tujuan tertentu.

Itulah dunia panca indera berfungsi untuk menangkap realitas lahiriah-material dan akal-hati menangkap realitas abstrak-gaib.atau yang fisik untuk menangkap obyek yang fisik,yang abstrak untuk menangkap hal hal-obyek yang abstrak, (komplit-sempurna).

Dan ada jalan-metode - cara tersendiri untuk masuk ke wilayah dunia gaib-abstrak itu baik itu melalui jalan yang salah maupun jalan yang benar bergantung pada tujuan manusia mencarinya,dan yang akan kita tempuh berikut hanya jalan ilmiah untuk sekadar memahaminya saja.

‘Saitan’ akan ‘bahagia’ bila ia dianggap ‘tidak ada’ sebab dengan cara demikian ia akan lebih leluasa ber operasi tanpa ada yang ‘melacak’ identitas keberadaannya,sebaliknya ia akan ‘murang maring’ bila ada yang mencoba melacak keberadaannya.apakah anda Ingin menangkap realitas keberadaan makhluk gaib seperti ‘saitan’ (?) ‘metode ilmiah’ nya sebenarnya tidaklah sulit,saya buatkan sebuah analogi : anda tengah berada dalam sebuah ruangan yang sangat gelap gulita,anda ingin melihat benda apa saja yang berada disekeliling anda (?) mudah nyalakan saja lampu yang terang maka akan terlihatlah seluruh apa yang ada disekeliling anda.selama ini manusia seperti sulit ‘melihat’ ‘wujud’ saitan itu karena mereka berada dalam kegelapan,atau karena mereka melihat segala suatu dari kegelapan maka bagaimana bisa melihat kegelapan dalam kegelapan.sehingga bila kita ingin ‘melihat’ wujud saitan maka merapatlah kepada cahaya,kepada Tuhan,maka dari sana anda akan mudah mengidentifikasi wujud saitan.dalam sejarah memang tidak sedikit manusia yang tidak mempercayai keberadaan saitan ya karena saitan bersembunyi dalam kegelapan dan manusia nya sendiri ada dalam kegelapan.

Coba anda dekat dengan Tuhan otomatis anda sedikitnya bisa mendeteksi atau ‘meraba’ kehadiran serta bisikan bisikannya,apalagi bila anda sudah bisa sholat dengan khusyu maka wujud identitas apa dan bagaimana sang saitan itu lebih mudah terdeteksi,sehingga ‘sholat’ adalah sebuah metode tersendiri untuk memisahkan antara ‘aku’ sebagai manusia yang beriman dengan yang lain yang datang dari luar yang masuk ke dalam jiwa manusia,itulah makna lain dari ‘sholat’. sebab diluar sholat antara ‘aku’ yang beriman dengan ‘sang saitan’ sering menjadi ‘kita’ atau ‘kami’ yang seperti sulit dipisahkan atau sulit diidentifikasi sebagai dua wujud yang berbeda,nah sholat memisahkan kita dengan saitan sebagai ‘dua wujud yang sebenarnya berbeda’.

Bagaimana untuk mendeteksi wujud malaikat apakah metodenya harus kita balik : kita harus masuk dulu ke wilayah gelap agar bisa menangkap wujud wujud yang terang (?) belum tentu dan jangan coba coba sebab itu bisa berbahaya (!)sebab sekali anda masuk ke ‘ruang gelap’ disana akan ada yang ‘menyandera’ diri anda,dan biasanya kebanyakan manusia malah merasa betah dan ketagihan berada dalam ‘tahanan’ saitan sehingga biasanya akan sulit untuk keluar lagi,sehingga malaikat pun belum tentu akan menghampiri untuk menolong bila anda sendiri tidak berteriak untuk meminta meminta tolong.

Sebab itu jangan main main dengan dunia gaib sebab dunia gaib bukan obyek  yang bisa dikalkulasi-dimatematika kan secara pasti dan terukur sebagaimana obyek dunia materi.dunia gaib adalah dunia yang serba tak bisa diukur dan serba tak bisa dipastikan (oleh perhitungan manusiawi),cam kan itu….

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun