Mohon tunggu...
Muhamad Saefrudin
Muhamad Saefrudin Mohon Tunggu... -

Pelayan Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Money

Super Liqo - Cara Asyik Mentoring

20 November 2014   16:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:19 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUPER LIQO Mengadopsi dari Metode Sentra

Apakah Itu Metode Sentra?

Sebuah Pengantar

Oleh: Muhamad Saefrudin

Sejarah
Metode Sentra di Indonesia

Semula dikenal sebagai program “Beyond Centers & Circle Time (BCCT)”

Dirumus-kembangkan oleh Dr. Pamela Phelps di Creative Pre-School, Talahase Florida, USA, pada 1970.

Meramu teori-teori Charles Wolfgang,Jean Piaget, Howard Gardner, Erik Erikson, Gowen, Vygotsky, Sara Smilansky.

Diadopsi di Indonesia oleh drg Wismiarti dan dipraktikkan di Sekolah Al-Falah yang didirikannya pada 1996, di Jl. Kelapa Dua Wetan No. 4 Ciracas, Jakarta Timur.

Diadopsi Diknas

Pada 1998, Staf Ahli Menteri Diknas, Dr. Fasli Jalal, meninjau Sekolah Al-Falah dan tertarik pada Metode Sentra.

Al-Falah mengadakan seminar dengan pembicara Dr. Pamela Phelps,  keynote speaker Dr. Fasli Jalal.

Pada 2002-2003, Al-Falah bekerjasama dengan Direktorat PAUD (Pendidikan Peserta Usia Dini) menerjemahkan bahan-bahan tentang Metode Sentra  untuk materi pelatihan.

Pada 2004, Dr. Pamela Phelps memberikan dua kali pelatihan pada 50 orang peserta. Terpilih 20 orang untuk menjadi trainer yang akan menyebarkan Metode Sentra ke seluruh Indonesia.

Diknas mengirimkan 200 orang Mentor dari berbagai provinsi di Indonesia untuk mengikuti pelatihan.

Cara Pembelajaran

Kurikulum Diknas dialirkan melalui:

Tema

Sentra

Circle Time

Non-direct teaching

Discipline with love

Tema

Materi Ajar dikemas dalam suatu tema, agar:

Seluruh materi dapat diberikan penuh.

Efektif/Efisien:

ØTerukur secara Waktu

ØTerukur secara Materi

ØMateri dipilih yang dekat/dikenal Peserta, dan diberikan secara kongkret

Sentra-Sentra


  • Sentra Persiapan (Keaksaraan/Calistung)
  • Sentra Seni (Kreatifitas, imajinasi, motorik halus dan kasar)
  • Sentra Bahan Alam (Fisika, sensori motor)
  • Sentra Balok (konstruksi, geometri, matematika, akurasi, keseimbangan)
  • Sentra Imtaq (ritual dan dasar-dasar keberagamaan)
  • Sentra Peran Besar (pengenalan profesi, daya hidup, imajinasi, perencanaan, presentasi, kepemimpinan)
  • Sentra Peran Kecil (idem)

Fokus

qKegiatan di setiap Sentra, harus terpusatpada materi yang ditetapkan dalam tema

q Kegiatan di setiap Sentra, membangun:

Ø5Domain:

(Anestetik, Kognisi, Afeksi, Bahasa, Sosial dan Psikomotor).

Ø7 Kecerdasan

Ø 18 Sikap

Hal-hal Penting di Sentra

Penataan lingkungan

Aturan masing-masing Sentra

Awal dan akhir kegiatan

Beres-beres

Pengamatan Mentor pada setiap Peserta selama kegiatan Sentra berlangsung

Pijakan Mentor sebelum main, pada waktu main dan setelah main

Prinsip Pelaksanaan Kegiatan di Sentra

üSay IQ:

Mentor menjelaskan - Peserta  merespon

üShow EQ:

Mentor memperlihatkan benda, gambar, dll

üCheck SQ:

Mentor memastikan konsep-konsep yang diterima Peserta: benar

melalui penuturan ulang (recalling) dan pengamatan hasil karya Peserta

Circle Time

Semua kegiatan dilakukan dalam posisi duduk melingkar, agar tercipta suasana sejajar dan karena itu memberikan kenyamanan.

Kegiatan dilakukan sebagai transisi dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.

Non-Direct Teaching

Mentor tidak berdiri di depan kelas dengan kapur dan papan tulis .

(>> Mentor duduk di lingkaran bersama Peserta).

Mentor tidak memberikan informasi secara langsung dan satu arah.

(>> Mentor bercerita dan membangun interaksi aktif dengan Peserta).

Mentor tidak bersikap sebagai “pengajar”  bagi Peserta.

(>> Mentor bersikap: “hari ini mau belajar apa dari Peserta?”).

Mentor tidak memberikan materi secara “satu untuk semua”

(>> Mentor memberikan materi disesuaikan dengan tahap perkembangan masing-masing Peserta: Kurikulum Individual).

Disiplin dengan Cinta

Trainer/Mentor dilarang melakukan “3M”:

Tidak boleh Melarang IQ

Tidak boleh Menyuruh EQ

Tidak boleh Marah SQ

Tetapi, semua ada aturannya, dan setiap peraturan diterapkan dengan tegas, disesuaikan dengan tahap perkembangan Peserta.

Penegakan disiplin dilakukan melalui pendekatan bertahap, berdasarkan prinsip  5 Kontinum:

(Visualy Looking On - Non-Directive Statement – Question –

Directive Statement –– Physical Intervention)

7 Kecerdasan

Setiap Sentra membangun Kecerdasan Jamak (Gardner):

vLinguistic  Intelligence (cerdas kosakata)

vLogical Mathematical Intelligence (cerdas angka dan rasional)

vMusical Intelligence (cerdas musik)

vBodily-Kinesthetic Intelligence (cerdas raga)

vSpatial Intelligence (cerdas ruang/tempat/gambar)

vInterpersonal Intelligence (cerdas ttg orang lain)

vIntrapersonal Intelligence (cerdas diri)

vKecerdasan naturalis (cerdas alam)

vKecerdasan Spritual

18 Sikap (Asmaul Husna)

Setiap Sentra harus mengalirkan nilai-nilai dan pemahaman terhadap 18 Sikap dari Asmaul Husna:

1. Mutu                                                                                                  10. Tanggungjawab

2. Hormat 11. Khusyuk

3. Jujur                                                                                                   12. Rajin

4. Bersih                                                                                                13. Berpikir Positif

5. Kasih Sayang                                                                                   14. Ramah

6. Sabar                                                                                                 15. Rendah Hati

7. Syukur                                                                                               16. Istiqomah

8. Ikhlas                                                                                                17. Taqwa

9. Disiplin                                                                                            18. Qana’ah

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun