Mohon tunggu...
Udi Wiyono
Udi Wiyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Di Bidang Backsheet Manufacturing

Work Hard, Think Smart, Play Hard. Terus berupaya yang terbaik, fokus pada kebermanfaatan. Allah S.W.T menyertai setiap hambanya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Be Careful TERJEBAK Toxic Productivity

9 Desember 2021   08:11 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:24 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era industri 4.0 persaingan bisnis begitu ketat, perang harga untuk menguasai market begitu dasyat sehingga mendorong pelaku - pelaku bisnis untuk mengakali aktivitas bisnisnya sehingga mendapatkan profit tanpa harus menaikan harga. Kondisi ini tentu berdampak bagi lini bisnis proses, sebut saja di perusahaan manufaktur, lini bisnis proses adalah proses produksi. Untuk mampu menghasilkan profit yang bagus, maka penekanan biaya produksi serendah mungkin menjadi opsi paling cepat dan tepat untuk di eksekusi.

Namun seringkali tidak di pedulikan oleh pelaku bisnis dampak - dampak negative dari tingginya tekanan ini bagi kesehatan pekerja sehingga banyak dari pekerja di berbagai lini tidak bahagia dalam menjalani pekerjaanya. Dampak paling terasa dari perubahan pola bisnis adalah tingginya tingkat stress dan depresi, sehingga perilaku pekerja menjadi berubah menjadi brutal dan tidak terkendali. Yang paling terdampak tentunya adalah keluarga. Ya, keluarga menjadi pelampiasan kekesalan karena keluargalah lingkungan terdekat dan terendah yang bisa menjadi sasaran pelampiasan stress.

Kondisi ini jika tidak ditangani dan dikelola dengan baik dan benar, akan menimbulkan tindakan - tindakan menyimpang dari norma - norma yang ada di masyarakat baik norma hukum, adat maupun norma agama. Kondisi ini juga menjadi pemicu meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga disadari maupun tidak oleh para pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

Menarik untuk di kupas tuntas, Apa itu Toxic Productivity?

Toxic productivity merupakan keinginan tidak normal untuk menjadi produktif setiap saat, namun perasaan dan keinginan produktif tersebut malah menjadi perusak mental sehingga hasilnya menjadi kontraproduktif. Ada 3 contoh sikap toxic produktivity yang umum terjadi dan tandanya mudah dikenali di lingkungan kerja.

1. Perasaan bersalah ketika tidak mengerjakan sesuatu.

2. Perasaan yakin bahwa aspek terpenting dalam hidup adalah bekerja keras.

3. Bekerja melebihi batas waktu sehingga hidup menjadi terbengkalai.

Mengapa toxic productivity berkembang?

 Banyak faktor yang memicu lahirnya budaya toxic productivity, mulai dari perubahan pola kerja, tuntutan pekerjaan secara berlebihan, pemberian target yang tidak di kaji dan diukur secara SMART, Iming - iming dari pimpinan, Ancaman pemberhentian kerja dan masih banyak lagi. Kondisi ini jika tidak di tangani oleh pihak - pihak yang terlibat dalam siklus bisnis secara dini maka lingkungan kerja justru menjadi produsen dari manusia berkarakter seperti robot.

Apa tanda - tanda dini toxic productivity?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun