Mohon tunggu...
Ucu Siti Nurjanah
Ucu Siti Nurjanah Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri 10 Kota Sukabumi / Calon Guru Penggerak Angkatan 6

Seorang guru yang mempunyai hobi membaca dan menulis. Bergabung dengan kompasiana supaya mendapat wawasan dan ilmu pengetahuan baru dan dapat menyebarkannya kepada semua orang serta mudah-mudah bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas 1.3.a.8 Koneksi Antar Materi - Modul 1.3

11 Oktober 2022   06:12 Diperbarui: 11 Oktober 2022   06:17 7074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tugas modul 1.3.a.8. koneksi antar materi modul 1.3 ini, para Calon Guru Penggerak harus mampu mengaitkan materi-materi yang telah dipelajari dan materi lain yang relevan ke dalam rencana manajemen perubahan yang menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. Pada tahap ini, Calon Guru Penggerak diminta untuk merefleksikan dan mengaitkan pemahaman antar modul yang telah dipelajari hingga kini, dengan merespon pertanyaan berikut:

  • Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?
  • Revisi dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang membuat Bapak/Ibu bersemangat ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap orang yang membacanya!

Pada modul 1.1. kami telah mempelajari tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantar. Dalam filosofi pendidikannya Ki Hajar Dewantara mengusung semboyan yang sangat terkenal sampai sekarang ini di dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu Ing Ngarso Sungtulodo Ing Madyo Mangung Karso Tut Wuri Handayani yang artinya apabila di depan seorang guru harus menjadi teladan atau pemberi contoh, apabila di tengah dia menjadi pembangun kemauan atau semangat, dan apabila di belakang dia sebagai pemberi semangat dalam hal mendorong murid-muridnya.

Dari pemaparan di atas, sangat jelas sekali bahwa dalam mendidik, seorang guru harus berfokus atau berpusat pada murid. Selain itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa dalam mendidik itu harus mempertimbangkang kodrat keadaan murid-muridnya. Kodrat keadaan terdiri dari dua, yaitu: kodrat alam dan kodrat zaman. Ketika mendidik seorang guru harus mampu menemukenali minta, bakat, dan potensi anak. 

Oleh sebab itu, dalam pembelajaran seorang guru haruslah masuk ke dalam dunia anak tersebut. Seorang guru haruslah mengetahui tahapan perkembangan anak dari mulai anak berusia dini sampai pada anak berusia remaja. Tahapan-tahapan perkembangan itu tentu saja sangat menentukan cara kita mendidik dan mengajar murid-murid di kelas.

Pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan pastilah sangat ditunggu oleh murid-murid di kelas. Oleh sebab itu, seorang guru juga harus bisa menyesuaikan pembe;ajarannya di kelas dengan kodrat zaman murid-murid kita. Artinya, seorang guru tidaklah bisa memaksakan dan menyamakan cara mengajarnya seperti dia dapatkan ketika bersekolah dahulu. 

Setiap zamannya tentu saja berbeda perkembangannya. Seperti zaman sekarang ini, murid-murid kita lebih memahami teknologi dan informasi yang ada dan berseliweran di internet. 

Maka, sudah sepatutnyalah seorang guru menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta aplikasi-aplikasi pembelajaran yang disediakan di media internet itu. Seorang guru haruslah ada kemauan untuk terus belajar dan mengup-grade ilmu pengetahuannya yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang ini.

Selain itu, seorang guru juga harus melakukan pengajaran dan pendidikan di kelas berdasarkan profil pelajar pancasila yang telah digulirkan oleh pemerintah kita. 

Profil pelajar pancasila adalah sebuah karakter yang harus dimiliki oleh setiap murid. Ada enam  profil yang harus ditanamkan dalam setiap murid, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global, gotong royong, dan kreatif. 

Profil pelajar pancasila ini harus kita tanamkan kepada siswa melalui berbagai kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, seperti melalui kegiatan intrakurikuler, ektrakulikuler, dan kokurikuler. 

Penerapan dimensi-dimensi profil pelajar pancasila itu diharapkan dapat membekas dalam jiwa murid-murid dan terejawantahkan dalam perilaku mereka di kehidupan sehari-harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun