Mohon tunggu...
Muhammad Yoesoef
Muhammad Yoesoef Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang yang doyan iseng

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjawab Wow… PKS Menang 3 Lapis

13 Juni 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1371105040788844350

Link : http://politik.kompasiana.com/2013/06/12/woow-pks-menang-berlapis-lapis-568077.html

Membaca artikel yang ditulis oleh saudara Ikhsan Setiawan membuat saya agak sedikit tergelitik, jadi bolehlah saya memberikan pendapat saya mengenai tulisan yang saudara Ikhsan tulis. Saya hanya akan menulis tanggapan untuk poin satu dan dua saja karena untuk poin tiga saya tidak menonton ILC semalam, jadi saya tidak bisa berkomentar.

  1. “Saat ini PKS begitu populer di dunia maya sebagai representasi dari itu kita mencoba melihat penilaian Om Googleterhadap PKS dengan mencatat angka 40.900.000 hasil (0.16 detik)”. Saudara Ikhsan menggunakan google yang merupakan search engine atau mesin pencari untuk melakukan pencarian dengan kata kunci PKS, demokrat, pdip, dan golkar untuk kemudian menggunakan “jumlah” hasil pencarian sebagai indikator “popular” sebagaimana yang tertulis di poin nomor 1.

    Sangat aneh menggunakan jumlah hasil pencarian sebagai indikator populer, mengingat fungsi dari mesin pencari hanya menyajikan semua data yang memiliki kata kunci atau mengandung bagian kata dari kata yang dicari.

    Jadi ketika ada yang mencari di google dengan kata PKS, yang dilakukan google hanya menampilkan seluruh data yang mengandung kata PKS baik itu alamat web, artikel, judul file, atau apalah itu jenisnya tetapi yang jelas data itu pernah di upload di sebuah server yang terhubung dengan jaringan internet dan diperbolehkan untuk di crawl oleh google bot.

    Misal ketika ada satu artikel dengan judul yang mengandung kata “PKS” maka akan muncul hasil satu buah, dan ketika ada yang mengambil artikel tersebut untuk di publish di blog atau website lain maka nanti hasil pencarian akan menjadi dua. Secara jumlah memang meningkat, tapi secara isi apakah dua artikel tadi merupakan hal yang berbeda?

    Jumlah hasil pencarian dari kata pks (tanpa tanda petik) ketika saya menulis artikel ini adalah “about 41.000.000 results” jumlah yang memang besar tetapi ada kemungkinan artikel yang sebenarnya sama tapi ditulis ulang di web atau blog yang berbeda. Dan ada kemungkinan juga hasil yang ditampilkan itu sebenarnya tidak berhubungan sama sekali dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Dari hasil pencarian yang saya lakukan di halaman satu saja sudah ada hasil yang tidak sama sekali berhubungan dengan Partai Keadilan Sejahtera. Ada PKS Bialystok dengan bahasa yang saya tidak mengerti, ada President Kennedy School, dan PKS PKS lainnya.Pindah ke halaman 10 hasil pencarian makin tidak “nyambung”, tidak ada satupun hasil yang berhubungan dengan (Partai Keadilan Sejahtera).

    Belum ditambah dengan kenyataan google menggunakan beberapa server yang digunakan bergantian untuk menjawab pencarian sehingga bisa membuat hasil “about 41.000.000 results” menjadi sangat bervariasi.

    Pertanyaannya apakah hal seperti ini bisa dijadikan referensi “popular” versi google? Saya rasa tidak.

    Yang ingin tahu sekilas tentang cara kerja mesin pencari google bisa dilihat di http://www.google.com/insidesearch/howsearchworks/thestory/

Yangkedua, saudara Ikhsan menulis “terkait dengan penolakan PKS terhadap rencana pemerintah menaikan harga BBM, koran Tempo setidaknya mencatat 87.9 %rakyat mendukung langkah PKS menolak kenaikan harga BBM. Saya tidak bisa ngomong banyak, karena ini penilaian publik.”

Yang dimaksud oleh penulis adalah hasil jajak pendapat yang memang dilakukan oleh Tempo di halaman ini http://www.tempo.co/jajak/indikator/?file=20130605,id&bulan=06&tahun=2013 jelas hasil jajak pendapat tersebut pada saat ini adalah 91.3 % menjawab YA, 8% menjawab TIDAK, dan 0.8% menjawab TIDAK TAHU.

Loh? Kok pilihan jawabannya Ya, Tidak, sama Tidak tahu? Memang seperti itu karena pertanyaan jajak pendapat yang ditulis Tempo adalah “Menurut Anda, apakah langkah PKS menolak kenaikan BBM adalah sikap yang tepat?”

Hmm.. tetapi kenapa kalimat yang ditulis di atas menjadi “Koran Tempo setidaknya mencatat 87.9% rakyat mendukung langkah PKS menolak kenaikan harga BBM”

Berhubung pendidikan saya bukan di bidang bahasa, saya kurang bisa menguraikan satu persatu kalimatnya, tetapi sebagai orang yang dari kecil menggunakan bahasa Indonesia, kalimat di atas menjadi agak aneh dan berbelok. Kalau menurut saya kalimat kesimpulan yang bisa diambil dari jajak pendapat tempo tersebut adalah “91.3% rakyat menganggap langkah PKS menolak kenaikan BBM adalah sikap yang tepat”.

“Mengganggap langkah PKS menolak kenaikan BBM adalah sikap yang tepat” kenapa bisa berubah menjadi “mendukung langkah PKS menolak kenaikan harga BBM”? yang menjadi pertanyaan apakah mengganggap tepat langkah PKS menolak kenaikan BBM bisa langsung diartikan sebagai mendukung PKS? Kok saya rasa tidak lagi ya.

Mungkin sekian tulisan dari akun baru yang juga tidak punya foto, yah walaupun tidak punya foto tetaplah mencari kebenaran, bukan pembenaran. BTW, kalau mau ikut-ikutan aneh sih hasil pencarian di google dengan kata KPK dan Pemerintah mengalahkan PKS loh. :)

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun