Desa Bogoran, Trenggalek -- Diabetes melitus menjadi momok diam-diam bagi para lansia di pedesaan. Minimnya akses layanan kesehatan dan rendahnya kesadaran terhadap pemeriksaan rutin membuat banyak penderita tak sadar akan kondisi kesehatannya, hingga gejala serius muncul.
Melihat kondisi ini, sekelompok mahasiswa KKN dari Universitas bersama kader kesehatan Desa Bogoran menginisiasi kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan gula darah gratis. Kegiatan ini difokuskan pada kelompok lansia dan warga usia produktif sebagai upaya deteksi dini terhadap risiko diabetes.
Dilaksanakan di tiga titik Posyandu, kegiatan ini disambut antusias. Sebanyak 79 orang mengikuti pemeriksaan, terdiri dari 33 lansia dan 46 warga usia produktif. Hasilnya, beberapa warga terdeteksi memiliki kadar gula darah yang tinggi dan langsung diberi edukasi serta saran pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Biasanya saya enggak pernah periksa, karena merasa sehat. Tapi setelah tahu gula saya tinggi, saya jadi takut dan mau mulai jaga makan," ujar salah satu peserta yang diperiksa.
Selain pemeriksaan, peserta juga mendapatkan edukasi ringan tentang pola hidup sehat, pentingnya mengatur asupan gula, dan menjaga aktivitas fisik di usia lanjut. Kegiatan ini bukan hanya memberi layanan kesehatan, tapi juga mengubah cara pandang warga terhadap pentingnya pencegahan penyakit.
Kepala Dusun dan perangkat desa pun memberikan dukungan penuh agar kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin, tidak hanya saat ada KKN. Harapannya, desa dapat membangun budaya sehat yang dimulai dari langkah kecil: sadar akan tubuh sendiri.
Deteksi dini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memberi kesempatan hidup lebih sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI