Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Thailand, Daging Buaya, dan Sorbet Mangga

1 Februari 2021   14:38 Diperbarui: 1 Februari 2021   14:53 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pulang dari Halmahera, saya lanjut ke Bangkok Thailand. Jadi sebenernya muka saya masih menghitam dan masih sedikit capek. Tapi kesempatan ini emang jarang banget. Iya, karna kita ke Bangkok dalam acara outing kantor. Keren amet ya, outing sampe ke Bangkok. 

Ini pertama kalinya sih saya ke Bangkok tapi bukan pertama ke Thailand. Sebab, sebelumnya sudah pernah ke Phuket tapi beda atmosfer lah ya. Jadi sampai di bandara Suvarnabhumi kita sudah buka dong karena tetap aja ada request meski lagi outing juga. 

Maka saya pun sambil mengantre paspor saya ngetik sambil berdiri. Dedikasi banget ya tanpa batas (tapi sayang gak pernah diapresiasi-curhat). Meski lagi ribet, mata saya tetap jeli apalagi kalau memperhatikan potongan-potongan aneh pegawai bandara yang laki apa cewek nih. Ternyata sudah masuk ke ranah perusahaan publik ya di sana tuh fenomena LGBT ini. Bandara ini juga lagi di renov jadi kelihatan ga terlalu bagus. 

Oke bertemu dengan guide yang asli Thailand, ternyata bahasa Indonesianya cukup lancar juga cuma dia bicara bahasa pake dengung aja dan napas dari idung ala sengau sengau gitu. Jadi lucu kan ya. Swadikapp!!! Kita juga dikasih kalungan bunga anggrek sebagai bentuk penyambutan. 

Setelah mampir sebentar buat makan malam, kita diantar ke tempat pertama. Namanya Asiatique. Tempat ini macam pasar malam gitu dengan lampu gemerlapan. Dan baru juga turun sudah ada buaya guling-guling di atas bara api. Ih! serem amet. Emang pantes sih buaya di gituin, maksudnya buaya darat dibakar hidup hidup (gila!) Tapi yang bikin salfok itu mas-masnya kok ganteng ya. Laki amet dengan rambut gondorong dan kumis terpampang nyata. Maka sekalian lah nikmati pemandangan inih. Meski rasanya penasaran tapi saya urungkan niat mencoba. Rekam-rekam aja untungnya bau buaya engga sebau babi guling ya yang bikin muntah2 hehehe. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Oke, jadi tim kita ini adalah tim eksklusif alias ga suka berbaur dengan sesama divisi lain yang beda visi dan beda style. Alias kita ini adalah orang-orang serius yang idealis dan gak suka belanja dan hura hura. Makanya semua toko di dalamnya dilewati dengan cepat tanpa mau melongok sebentar saja. 

Jadi selain toko, ada juga kuliner di sini yang jual makanan halal dan haram. Di tengahnya ada biangalala dan light festival yang kalau masuk ke situ harus bayar. Kami cuma foto sebentar di depan bianglala dan memutuskan untuk mencari tempat duduk buat kita KERJA. Tragis benar memang hidup tim kami wkwkw. Tapi sebelum itu kami mampir dulu ke Watson karena teman mau beli sesuatu. Dia memang suka hal-hal yang berbau kosmetik-kesehatan. Enggak ada yang spesial selain semua bertuliskan bahasa Thai. 

Dari Watson ini, saya bersandar di tembok trus langsung dijepret sama temen saya yang emang hobinya fotografi. Eh bagus, eh dia malah ngarahin saya ke pose-pose yang lain. Bergeser terus bergeser sampai ke kemidi putar. Karena sudah lelah, saya dan tim memutuskan cari tempat duduk sekaligus KERJA. Malam itu kami juga berpose di depan sungai Chaopraya yang malam itu juga menyediakan perahu tapi kok bau yak. Wkwkwkw. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah mencari dan berkeliling lagi, sekali lagi tanpa masuk ke toko akhirnya kita mampir ke Mango Tango. Ngeliat harganya sih gak murah cuma teman saya bilang ini rekomen banget. Tapi setelah pak bos bilang, iya udah kita di sini aja nanti dibayari. Asooy, ya udah langsung duduk manis dan buka laptop. Kasian wkwkwk. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ternyata mangga ini menjadi penghiburan ya karena bener-bener manggo amet. Jadi kita pesen paket lengkap mulai dari ice cream, puding, sampai manggo rice. Ya super yummy tapi emang mahal karena seporsi kita bisa ngabisin sampe 95 bath ato sekitar hampir Rp 50 ribuan. Maklum saya cuma nukerin duit 500 ribu hahahah. 

Sehabis beres request kerjaan (untuk sementara) kita sudah dipanggil untuk pulang ke hotel yang letaknya jauh dari mana-mana seriusan. Jadi ya, terpaksa kita gak bisa kemana-mana kalau di hotel. Jadi pernah suatu malam kita jelajah. Ternyata cuma ada hypermarket gitu. Hm.... besok kita jalan lagi guys. Kemana? ikutin terus ya. Cerita perjalanan lainnya dilihat di sini.  


Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun