Gunungkidul -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta selama satu bulan penuh melaksanakan program pengabdian masyarakat di MI Muhammadiyah Jalakan, Logandeng, Playen, Gunungkidul. Sekolah dasar ini memiliki jumlah siswa terbatas, yaitu hanya tujuh orang dari kelas 1 hingga 6, serta keterbatasan dalam akses pembelajaran bahasa Inggris. Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN menyusun program kerja berupa senam bersama dan pembelajaran bahasa Inggris dasar.
Kegiatan dilaksanakan secara rutin setiap hari Kamis. Rangkaian acara dimulai pada pagi hari dengan senam bersama yang diikuti seluruh siswa, siswi, dan guru. Senam berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan dipandu oleh mahasiswa KKN. Program ini bertujuan untuk menjaga kebugaran peserta didik, melatih koordinasi gerak, sekaligus meningkatkan semangat belajar.
Selain manfaat kesehatan, senam juga menjadi sarana untuk menjalin interaksi positif antara mahasiswa KKN dengan warga sekolah. Dengan demikian, kegiatan fisik ini tidak hanya berfungsi sebagai olahraga, tetapi juga sebagai bentuk pendekatan sosial.
Setelah kegiatan senam, rangkaian program dilanjutkan dengan pembelajaran bahasa Inggris. Materi yang diberikan menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, meliputi pengenalan huruf A--Z, angka 1--10, nama hari, nama warna, nama benda di sekitar, serta cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris.
Metode pembelajaran diterapkan secara sederhana melalui penjelasan langsung, pengulangan bersama, dan praktik individu dengan meminta siswa maju ke depan kelas. Walaupun jumlah siswa terbatas, antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan terlihat tinggi. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif, dengan siswa menunjukkan keberanian mencoba meskipun kosa kata yang dimiliki masih sederhana.
Guru MI Muhammadiyah Jalakan memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Kehadiran mahasiswa KKN dinilai memberikan kontribusi positif dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan tambahan pengetahuan bahasa Inggris, tetapi juga dilatih untuk lebih percaya diri dalam berkomunikasi.
Program senam dan pembelajaran bahasa Inggris juga sejalan dengan upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, meskipun jumlah siswa relatif sedikit. Kehadiran mahasiswa KKN memberikan variasi metode pembelajaran yang dinilai bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.
Kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa keterbatasan jumlah siswa tidak mengurangi urgensi pengembangan potensi mereka. Program sederhana seperti senam dan pengenalan bahasa Inggris mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan motivasi belajar serta interaksi sosial siswa.
Mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta melalui kegiatan ini berperan sebagai agen pemberdayaan masyarakat dengan menghadirkan inovasi pembelajaran yang relevan dan aplikatif. Harapannya, program serupa dapat terus dilanjutkan di masa mendatang, baik oleh sekolah maupun mitra lain, sehingga memberikan keberlanjutan manfaat bagi peserta didik.
Pelaksanaan KKN di MI Muhammadiyah Jalakan membuktikan bahwa pendidikan dapat dikembangkan melalui kegiatan sederhana yang dilaksanakan secara konsisten. Senam bersama dan pembelajaran bahasa Inggris dasar menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan keterbatasan sumber daya. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin termotivasi untuk belajar, guru memperoleh inspirasi metode pengajaran baru, dan masyarakat memperoleh manfaat dari kolaborasi yang terjalin.
