Tiap perusahaan maupun bisnis membutuhkan pegawai dengan standar masing-masing. Kriteria dan seleksi pegawai pun berbeda-beda. Ada yang lebih memilih pegawai fresh graduate, ada yang memilih pengawai sudah berpengalaman. Bagaimana dengan pegawai dalam bisnis kuliner? Kriteria apa yang dicari? Untuk itu, saya kembali bertanya ke owner Sate Ratu, Budi Seputro
Kriteria apa yang dicari untuk pegawai Sate Ratu?
Kami mencari pegawai yang memiliki niat bekerja. Tentunya niat bekerja ini ditunjukkan dengan kedisplinan dan ketelatenan dalam mengerjakan tugas. Selain itu, kami justru cenderung memperkerjakan pegawai dengan usia yang lebih matang. Sebab berdasarkan pengalaman kami, pegawai dengan usia yang lebih matang memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dan tingkat loyalitas yang tinggi juga.
Sistem shift atau full day?
Kami menerapkan full day. Semua pegawai masuk dan pulang pada waktu yang sama.
Apakah satu pegawai hanya diberikan satu tugas atau multitasking?
Kami memberikan satu tugas utama pada satu pegawai. Namun tidak memungkiri kami juga menyiapkan pegawai tersebut untuk dapat melakukan beberapa tugas. Hal ini biasanya terjadi ketika restoran sedang ramai dan beberapa pegawai kewalahan. Sehingga kami akan menetapkan beberapa orang untuk membantu. Seperti server membantu bagian kasir, atau server membantu di area dapur.
Apakah ada training untuk pegawai baru?
Sistem training di Sate Ratu yaitu terjun langsung ke lapangan. Tidak ada prosedur tertulis, sebagian besar melalui lisan. Pada proses awal, pegawai baru akan diminta untuk mempelajari menu, proses pengolahan sate dan seluk beluk Sate Ratu. Kemudian selanjutnya akan langsung bekerja didampingi oleh seniornya. Untuk bagian server sendiri, ada leader yang mampu mengajari dan mengawasi kinerja server lain.
Cara menghadapi pegawai bandel?
Konteksnya bandel di sini, mungkin lebih ke pegawai terlambat, ceroboh atau melakukan kesalahan, ya. Saya rasa, itu memang wajar, pasti ada pegawai yang nakal atau bandel. Kalau di Sate Ratu, kami mengatasinya secara langsung. Ketika melihat ada pegawai yang melakukan kesalahan, kami menegurnya secara pribadi dan memintanya untuk tidak mengulanginya lagi.
Tiap pagi kami selalu mengadakan briefing. Briefing ini fungsinya untuk memberikan informasi dan mengatur flow bisnis pada hari tersebut. Pada briefing pula, kami mengingatkan kembali hal-hal dasar yang harus dikuasai oleh pegawai dan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Tips leadership dari Sate Ratu?
Karena kami ini bisnis kuliner, tentunya berbeda dengan perusahaan-perusahaan besar. Kami menggunakan pendekatan yang lebih hangat dan tidak otoriter. Karena kami menyadari pendekatan tersebut lebih cocok untuk bisnis kuliner seperti ini. Kami melakukan pendekatan yang lebih kekeluargaan terhadap pegawai. Ketika ada masalah sebisa mungkin disampaikan pada kami dan bersama-sama mencari jalan keluarnya.