Mohon tunggu...
Mutiara Dali Prastiwi
Mutiara Dali Prastiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Unisa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MATAF UNISA 2025: Peran Mahasiswa dalam Bela Negara serta Perencanaan Masa Depan

16 September 2025   22:02 Diperbarui: 17 September 2025   12:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[16/09/2025] --- Pada hari ini, Selasa, di hari yang cukup mendung yang syukurnya tidak hujan, UNISA telah melaksanakan kegiatan Masa Ta'aruf bagi para mahasiswa baru dengan lancar dan menyenangkan. MATAF dibuka secara meriah dengan menghadirkan berbagai atraksi penyambutan seperti Flashmob, maskot UNISA: Ahmad dan Siti, serta Brand Ambassador UNISA. 

Studium General pertama yang dihadirkan pada hari ini berjudul "Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Pembelaan Kesadaran Bela Negara" yang disampaikan oleh dua narasumber yaitu Ibu Prof. Dr. Mufdillah  S.Pd, S.SIT, M. Sc serta Kompol Leo Nisya Sagita dari Polda DIY. 

Diskusi ini membahas cita-cita Muhamadiyah yang ingin mewujudkan negara sebagai suatu negri yang baik dan selalu berada dalam ampunan Allah. Definisi dari itu sendiri mengenai  "darul ahdi wa syahadah" atau prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai sebuah negara hasil kesepakatan seluruh elemen bangsa. 

Tujuannya sendiri antara lain adalah meneguhkan komitmen, bukti peran umat Islam, menguatkan nilai keislaman, serta mencegah perpecahan bangsa. Prinsipnya sendiri adalah menghormati kesepakatan nasional sehingga dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Pembicara lalu berganti pada Kompol Leo Nisya Sagita yang kemudian menyampaikan aspirasinya sebagai aparat kepolisian. Pembahasan dimulai dengan definisi Post Truth yang berarti kebohongan disamakan dengan kebenaran, dengan kata lain, keyakinan pribadi lebih ditekankan dibanding fakta objektif. 

Kesimpulan dari pembicaraan beliau bahwa mahasiswa adalah kunci bela negara, namun kita perlu memisahkan hoax dan fakta sebagai gerakan nyata sebagai mahasiswa di era digital. 

Pemateri selanjutnya adalah Bapak Amika Wardana dengan judul "Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia". Di sini, Bapak Pemateri berbagi pengalamannya sebagai seorang yang pernah menjadi mahasiswa hingga akhirnya mengajar mahasiswa. Definisi pendidikan dan akademi dijelaskan secara detail oleh beliau, seperti Akademi Plato dan Nalanda di India sebagai tradisi kuno. 

Pada diskusi beliau, hal-hal mengenai sistem perkuliahan dijelaskan secara mendalam dan dengan cara yang menyenangkan. Mahasiswa yang mungkin saja tidak memahami sistem perkuliahan kemudian akan perlahan-laham memahami sistem yang telah ada. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun