Suka Membaca Buku, Bukan Berarti Rajin

Situasi ini justru akan memberikan sesuatu ketidaknyamanan bagi mereka yang memang suka membaca buku. Alih- alih memuji dengan mengatakan rajin tetapi justru melalui perkataan itu bisa menimbulkan pemahaman yang berbeda. Sebab , bagi mereka yang suka membaca bisa jadi merasa tidak nyaman dengan perkataan tersebut.

Terlalu "stereotip" Ya. Begitu sering ke perpustakaan, membaca buku, berkumpul dengan mereka yang memang suka membaca, seketika di nilai " Rajin", namun berlebihan mengatakan dengan nada yang sering terdengar kurang pas.

Padahal secara sederhana, membaca itu bisa jadi merupakan bagian dari kesenangan seseorang untuk mendapatkan hal- hal baru dari kegiatan membaca. Apalagi untuk mendapatkan akses buku secara mudah, bisa dilakukan melalui kegiatan berkunjung ke perpustakaan.

Sekalipun koleksinya cukup lawas, bukan berarti mengurangi nilai suatu informasi yang didapat. Sebab, tidak menjamin juga jika membaca buku baru, otomatis kita memperoleh informasi yang lengkap. Bisa jadi buku yang ditulis merupakan bagian dari buku yang berseri, buku yang di revisi kembali atau bahkan ada cetakan selanjutnya yang belum kita ketahui.

Memang, pekerjaan berat adalah bagaimana menumbuhkan keinginan atau mengajak seseornag dalam hal ini agar mereka giat membaca, bisa dikatakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi dengan mengubah pola pikir serta penilaian soal membaca itu pasti orang "rajin " Akan lebih baik jika pemikiran tersebut perlahan di hilangkan.

Sekalipun media informasi saat ini telah berganti dengan akses yang canggih, tetapi membaca buku bukan berarti harus ditinggalkan begitu saja. Sebab diantara bermacam manfaat membaca, yang sering kita dengar, ada juga sisi lain yang bisa kita dapatkan dari kegiatan membaca. Diantaranya:

1. Melalui kebiasaan membaca, kita dapat menjadi pribadi dengan pemikiran oenuh warna. Buku dapat menghadirkan informasi dan dengan sering dibaca kita bisa mengembangkan imajinasi , gampang mengingat sesuatu dan cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

2. Tidak sedikit dari mereka yang suka membaca buku, mengatakan bahwa sering membaca itu dapat mengurangi rasa bosan. Mengapa demikian ? Jawabannya sederhana, dalam keseharian bisa saja aktivitas tertentu dapat menimbulkan stres yang mendalam. Melalui sebuah buku kita dapat menhilangkan stres atau beban dalam diri dan tentunya jika merasakan situasi pada titik kebosanan, membaca buku bisa menjadi pilihan tepat untuk mengusir rasa bosan tersebut.

Terakhir, adalah terbentuknya rasa empati yang tinggi. Waah kok bisa ? Bagi seseorang yang suka membaca buku dapat menstimulasi rasa empati yang tinggi dari informasi atau alur cerita yang ia baca. Memilih buku yang sesuai keinginan juga dapat mendorong tumbuhnya peran dalam bentuk emosional seseorang. Sebuah studi produksi pernah menerangkan bahwa bagi mereka yang gemar membaca buku fiksi akan berperilaku sosial lebih positif, sementara bagi mereka ysng suka novel justru akan memiliki rasa empati lebih tinggi.

Lalu ? Apakah kita masih terdiam untuk tidak mencoba membiasakan diri agar gemar membaca ? He.. Heee... Kembali ke masing- masing ya sahabat, ini hanya sebuah pendapat dan semoga dapat memberi manfaat. Salam ;)