Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Punya Kardus Bekas di Rumah? Jangan Dibuang, Mending Dikompos Aja!

19 Oktober 2024   20:11 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:10 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kardus yang sudah dicacah dan siap dikompos | sumber: dokumentasi pribadi

Kardus adalah material yang sering digunakan untuk packing barang. Sifatnya yang kokoh dan harganya yang terjangkau menjadi alasan mengapa kardus masih sering digunakan hingga saat ini.

Kardus juga termasuk bahan yang ramah lingkungan lho. Hal ini dikarenakan bahan dasar kardus yang berupa pulp alias bubur kertas yaitu hasil pemisahan serat kayu. Menurut beberapa penelitian, waktu penguraian kardus hanya berkisar 5-6 bulan saja. 

Namun, bukan berarti kita dapat membuang kardus begitu saja ke tempat sampah ya. 

Ketika masuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS), besar kemungkinan kardus akan bercampur dengan sampah anorganik lain yang menyebabkan proses penguraian berjalan lambat. Tumpukan sampah dari kardus juga berpotensi menimbulkan gas metana, yaitu gas yang bikin bumi jadi tambah panas!

Untuk itu diperlukan cara pengelolaan kardus yang benar agar tidak berakhir di TPS. Pertama, kamu bisa melakukan "reuse" yaitu penggunaan kembali kardus, misalnya untuk menaruh barang atau wadah packing.

Jika tidak mungkin direuse, kamu bisa memanfaatkan kardus untuk dibuat kompos.

1. Pilah jenis kardus

Faktanya, tidak semua kardus bisa dikompos. 

Kardus orisinal yaitu berwarna coklat dan tidak banyak tintanya adalah jenis kardus yang bisa langsung kamu masukkan dalam kompos. 

Sedangkan untuk kardus mengilap dan memiliki warna yang pekat, diperlukan langkah khusus terlebih dulu dan bahkan ada yang tidak menyarankan untuk dikompos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun