Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bercita-cita Jadi Astronaut? Mengapa Tidak!

16 April 2017   16:19 Diperbarui: 17 April 2017   01:00 5408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: travel.tribunnews.com

Astronot mungkin bukan salah satu profesi populer di negeri kita. Jarang sekali saya menemukan anak kecil yang berkata bahwa ia bercita-cita menjadi seorang astronot. Hal yang lazim ditemui adalah mereka yang bercita-cita menjadi dokter, guru, polisi, atau artis. Siapa juga yang peduli tentang luar angkasa dan selimut hitam yang masih menutupi misterinya? Atau lubang hitam dan lubang cacing yang bisa memangkas perjalanan yang jaraknya tak terhingga? Atau gugusan bintang dan berbagai macam mitosnya?

Profesi astronot yang cukup rumit belum bisa menjangkau pikiran anak kecil yang masih sederhana. Lagipula seberapa superheronya seorang astronot dibanding dokter yang bisa menyembuhkan orang sakit, guru yang mahir mentransfer ilmu, atau polisi yang dapat memberantas penjahat? Namun bagi kamu yang mengerti, bahkan menggilai astronomi, bercita-cita menjadi astronot mungkin adalah impian tergila dan tertinggi. Karena astronot bukan hanya tentang benda langit dan fenomenanya, menjadi astronot adalah tentang melangkah lebih jauh di luar batas nalar dan logika.

Arti kata Astronot

Astronot berasal dari bahasa Yunani, astro yang berarti bintang dan nauter yang berarti pelaut atau pelayar. Dengan demikian, astronot adalah seseorang yang melakukan penjelajahan luar angkasa. Astronot sebenarnya merupakan sebutan lazim di Amerika, sedangkan Rusia memakai istilah kosmonot, Tiogkok menggunakan taikonot dan Indonesia menyebutnya antariksawan.

Dalam peluncuran ke luar angkasa astronot mempunyai tugas yang berbeda-beda. Ada yang merupakan komandan (CDRs), astronot pilot (PLTs), specialis misi (MS) atau spesialis muatan (PS). Astronot pilot bekerja sebagai komandan pilot pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Selama penerbangan, komandan memiliki tanggung jawab yang terintegrasi untuk pesawat ulang-alik dan ISS, kru keberhasilan misi dan keselamatan penerbangan.

Pilot membantu komandan dalam mengendalikan dan mengoperasikan pesawat ulang-aling. Sedangkan spesialis misi bekerja dengan komandan dan pilot yang memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk mengkoordinasikan operasi sistem, perencanaan kegiatan kru, penggunaan bahan habis pakai dan percobaan atau operasi bongkar muat. Spesialis misi bertugas menjalankan misi di luar angkasa, melakukan spacewalkdan bertanggung jawab atas muatan dan operasi percobaan tertentu.

Langkah-langkah yang harus kamu tempuh untuk menjadi seorang Astronot

Tidak berlebihan rasanya untuk mengatakan bahwa profesi Astronot bukanlah profesi yang bisa dicapai dengan mengedipkan sebelah mata. Diperlukan kesiapan yang matang di bidang akademik, fisik maupun mental. Selain itu, diperlukan juga langkah-langkah runtut yang akan membantumu untuk meraih gelar seorang Astronot, diantaranya:

1. Tingkatkan keseriusanmu di bidang Akademik

Untuk menjadi seorang astronot, kamu dituntut untuk meraih nilai tinggi di lembaga pendidikan yang terakreditasi. Setidaknya ada empat jurusan yang akan mendukung kamu untuk menjadi astronom professional, yakni astronomi, fisika, matematika, dan teknik penerbangan antariksa (aerospace engineering).

Namun bukan berarti tidak mungkin seseorang dengan latar belakang geologi, meteorology dan ilmu kebumian lainnya menjadi astronom professional. Mereka semua mampu menjadi astronom asalkan dapat menunjukan kemampuan berpikir analitik dan memiliki pengetahuan dasar astronomi.

2. Cari tahu sebanyak-banyaknya tentang lembaga Antariksa yang kamu tuju

Untuk memulai karir, kamu bisa mencari tahu tentang LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). LAPAN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

Lalu untuk langkah selanjutnya, kamu bisa mempertimbangkan untuk mendaftar ke NASA (National Aeronautics and Space Administration). Bekerja di NASA yang tak lain adalah badan Antariksa milik Amerika mungkin adalah impian setiap penggila astronomi. Sebagai lembaga yang sering melakukan ekspedisi ke luar angkasa, NASA menerapkan sistem penyeleksian yang super ketat untuk para pelamarnya. Namun tidak berarti yang rumit itu mustahil. Kamu bisa mencari tahu tentang Pathways Program di situs web NASA www.nasa.gov atau USA JOBS yang merupakan salah satu program untuk mulai bekerja bersama mereka.

Syarat untuk menjadi Astronot NASA

NASA menerima dua pelamar untuk bekerja sebagai astronot, yakni dari angkatan militer dan warga sipil. Persyaratan dasar untuk menjadi astronot pilot NASA adalah:

  1. Berkewarganegaraan Amerika Serikat (khusus untuk pilot dan spesialis misi)
  2. Sarjana dari lembaga yang terakreditasi di bidang teknik, ilmu biologi, ilmu fisika atau matematika. Namun NASA lebih mengutamakan mereka yang bergelar tinggi seperti doktor atau Ph.D.
  3. Khusus untuk pilot, setidaknya sudah pernah menerbangkan pesawat jet selamat 1000 jam. Pengalaman uji terbang sangat diinginkan.
  4. Kemampuan standar khusus lainnya seperti:
  • Penglihatan 20/20
  • Tekanan darah tidak lebih dari 140/90 diukur dalam posisi duduk
  • Tinggi badan antara 62 sampai 75 inci (157 sampai 190 sentimeter)
  • Secara umum dalam kondisi yang sangat sehat 

Persyaratan yang rumit ini tidak berarti untuk menjadi seorang Astronot adalah hal yang mustahil dan tak bisa dijangkau. Dengan niat, tekad dan usaha yang keras, bukan tidak mungkin bahwa suatu saat kamu juga akan melakukan spacewalk dan memandang bumi sebagai satu mutiara biru yang utuh.

Karena seberapa besar usahamu akan berdampak pada seberapa luas jalan itu terbuka untukmu. Don’t dream your life, but live your dream.

Jadi, masih ragu untuk menjadi seorang astronot?

Tutut Setyorinie,16 April 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun