Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keladi Tumbuk Terakhir

12 November 2022   22:36 Diperbarui: 12 November 2022   22:56 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keladi Tumbuk | Foto: S Aji

Azel merasa cuaca seminggu terakhir di Manokwari tidak cukup baik bagi pikirannya yang berserak.

Sebulan lalu, Azel baru saja menenggelamkan keseriusannya di pinggiran selat Sagawin. Di pinggir sebuah tanjung yang tenang, cerah, dan berpotensi merawat kerinduan. 

Azel menghabiskan hari-hari bertemu para tetua kampung, bertanya, merekam-membayangkan bagaimana mereka merawat hidup hingga hari ini. Sesekali mengunyah pinang, menyesap kopi tapi tidak merokok. 

Lantas menjelang senja, Azel akan mengapung di laut dengan peralatan snorkeling. Atau jogging tanpa alas kaki di sepanjang pasirnya yang lembut. Tak cukup sinyal, tak ada sosial media. Azel seperti sedang healing.

Pesisir di sini bukanlah destinasi inti seperti Waisai. Atau tetangganya, Pulau Batanta. Tapi setiap pesisir di Raja Ampat adalah surga yang tidak ada di sembarang tempat. Tete Okto, salah seorang tetua bilang begini ke Azel. "Anak, orang-orang kota bekerja keras untulk pergi liburan ke tempat-tempat yang tenang, bersahaja dan tidak banyak pembangunan. Hati-hati dengan ambisimu sendiri."  

Seminggu ini, Azel mesti menyelesaikan semua cerita-cerita itu kedalam susunan yang enak dibaca. Dan perlu!

"Kaka Azel, hari ini mo makan apa ka?"

Pukul 11.30 WIT.  "Ah, sa ikut teman-teman saja."

"Kalau begitu, siang ini kitong makan lalapan sudah e." Nancy adalah orang yang selalu memastikan keperluan Azel terpenuhi. 

Setiap hari ia akan bertanya apa saja yang diinginkan atau apa yang masih kurang. Oleh Ricard, pimpinannya, Nancy sepertinya diberi tugas tambahan. Selain mengurusi laporan keuangan. Yayasan mereka memang tak menggunakan jasa Asisten Rumah Tangga. Semua staf adalah juga tenaga kebersihan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun