Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Cerita "21 Bridges", Aksi Polisionil dan Perselingkuhan Narkotik

29 November 2019   21:59 Diperbarui: 30 November 2019   12:50 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di situs Internet Movie Database, film ini mendapat rating 6,6. Rating yang sesungguhnya tidak buruk bagi jenis film aksi dengan ide klasik: polisi korup melawan polisi bersih di balik jaring kuasa narkoba. 

Jadi seperti apa cerita "21 Bridges" yang awalnya berjudul "17 Bridges" ini?

Cerita "21 Bridges" dibuka dengan satu upacara duka. 

Di dalam gereja, seorang bocah harus menangis tanpa suara karena kematian tragis ayahnya. Ayahnya seorang polisi yang bersih dan mati karena bertempur dengan tiga berandal narkoba. 

Bocah itu adalah Andre Davis. 

Sesudah 19 tahun, ia tumbuh menjadi detektif di New York Police Department (NYPD) yang tidak selalu nyaman dengan proseduralisme. Ia berkembang menjadi polisi yang paling banyak membunuh penjahat dalam 8 tahun terakhir. Selain itu, ia handal dalam mengungkap kasus dan memburu pelaku kejahatan. 

Atau, kamu bisa bilang, dia seolah ambivalensi dalam insitusi kepolisian. Ketrampilannya dicintai namun caranya dibenci. 

Bagaimana dengan Manhattan, kota pulau dengan 21 jembatan?

Manhattan adalah latar dari malam yang celaka. Sebuah malam tragis yang mengungkap jejaring rumit dari perselingkuhan antara  kuasa hukum dan kuasa kartel. 

Tak ada kunang-kunang kali ini. Tak ada romantika. Hanya ada gerimis, asap mesiu dan anyir darah. 

Saat itu, dua orang disertir militer mendapat pesanan merampok kokain pada sebuah restoran. Saat bersamaan, beberapa orang polisi datang ke restoran yang sama untuk operasi tersembunyi dari "perselingkuhan" itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun