Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Gemini Man", di Antara Will Smith dan Ide Lapuk Geopolitik

14 Oktober 2019   10:01 Diperbarui: 18 Oktober 2019   20:10 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Gemini Man [2019] | Paramount Pictures

Varris mengirim kloning untuk menghabisi karena Henry. Sebaliknya, Henry merancang siasat untuk membalas. 

Dalam adegan "saling berburu" inilah, film Gemini Man menampilkan visual yang asik. Terutama pada sesi pertempuran antara Henry dan kloningnya di Cartagena, Kolombia. 

Pertempuran satu lawan satu yang dimulai dari sebuah gedung hingga ke jalan. Adegan peluru berdesing, tembok yang terkoyak, hingga kejar-kejaran dengan motor di jalanan Cartagen terasa menegangkan sekaligus indah. Ciamik!

Maksud saya, pengambilan gambar dan penyusunan adegannya membuat saya seperti ada di salah satu sudut yang melihat langsung. Terasa begitu dekat seolah saja saya adalah saksi bisu.

Ketegangan lain dari adegan laga ini adalah manakala Dani Zakarweski yang manisnya simpel (diperankan Marry Elizabeth Winstead, yang pernah jadi Lucy Gennero-McClane alias anaknya Om Bruce Willis di Live Free or Die Hard) berduel satu lawan satu di dalam rumah kayu sebelum menyelamatkan diri dengan Henry. 

Duel yang keras dan seperti mengingatkan pada peran Angelina Jolie di Mr. & Mrs. Smith (2005). 

Dengan kata lain, adegan tembak-tembakan dan pukul-pukulan itu oleh garapan Ang Lee dibikin seperti seni menghabisi di balik brutalismenya. Terlihat sebagai bagian dari keberadaan manusia dengan keharusan survavilitas yang memaksa level terbaik dari kemampuan menghabisi itu dikeluarkan. Ini mungkin salah satu sisi yang unggul di Gemini Man, tentu menurut saya.

Lalu, perkara akting Will Smith. Macam apa yang bisa dikomentari?

Henry Brogan bukanlah karakter yang sulit bagi sosok "Family Man" seperti Will. Sebagai sosok yang menuju pensiun, hidup sendiri tanpa ikatan keluarga dan harus bertempur dengan institusi yang mengerjakannya bertahun-tahun, terlebih dengan dirinya sendiri hanyalah sejenis pengulangan karakter saja. 

Apalagi hanya berurusan dengan dialog-dialog yang berakar dari suasana hari yang galau dan menguras air mata, Will Smith adalah jagoannya. 

Menangis dengan air mata yang membesar di dalam kelopak, lalu turun pelan-pelan hingga membuat kesedihan tampak begitu kelam dan menyakitkan dari hubungan antara ayah dan anak seperti ditampilkan Clay Varris dan kloningan Henry. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun