Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mengenang Puasa Kecil di Tanah Papua

28 Mei 2017   23:29 Diperbarui: 29 Mei 2017   10:15 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

No Problemo, Ma Meeen! Yang niscaya dalam hidup ini adalah perubahan. Satu-satunya yang pasti adalah kematian. 

Dua peristiwa masa kecil kegembiraan itu kini mulai samar sumir dalam kenangan. Tidak terlalu jelas apakah ritus sepak bola terminal dan jalan pagi masih berlangsung. Mengenang keduanya membuat saya miris, mengapa di penyambutan datangnya bulan dimana manusia berjuang melawan hawa nafsunya ini, ada pawai kecil anak-anak yang dipaksa-paksa untuk masuk ke dalam urusan pertengkaran orang-orang dewasa manakala kompetisi formal politik semestinya berhenti dan "nasib (pemilih) menjadi kesunyian masing-masing"? 

Saya bersyukur, puasa kecil saya tidak membawa politik orang dewasa dan merusak kegembiraan yang lepas. Kegembiraan khas bocah. Kegembiraan yang tidak selalu menemui hidup bocah-bocah yang negerinya luluh lantak karena perseteruan politik dan perang. 

Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadan. Semoga kita berjuang dengan gembira demi menjumpai lagi fitrah penciptaan-Nya.

Salam. Selamat malam.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun