Selain itu, kita juga perlu mengingat bahwa niat berbagi harus dilakukan dengan penuh keikhlasan. Jangan sampai tradisi berbagi takjil justru menjadi ajang pamer atau sekadar untuk mendapatkan pujian. Sedekah yang terbaik adalah yang dilakukan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balasan dari manusia, melainkan hanya berharap ridha Allah SWT.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengasah empati dan berbagi dengan lebih bijak. Tradisi berbagi takjil seharusnya tidak menjadi ajang mencari kesempatan untuk mendapatkan makanan gratis, melainkan benar-benar menjadi momentum berbagi rezeki dengan penuh keikhlasan. Jika kita mampu memberi, mengapa harus berebut untuk menerima? Inilah saatnya kita mengubah perspektif, dari sekadar menerima menjadi seseorang yang berkontribusi. Dengan begitu, Ramadan kita akan jauh lebih bermakna dan penuh keberkahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI