Corona nyaman dengan ibu pertiwi. Bentukmu yang kecil tak terlihat dengan mata telanjang gerakmu tak beraturan kau serang orang bersalaman , bersentuhan , bahkan orang sedang berbincang kau ikut serta masuk dalam tubuh menyarang paru, usia separuh abad sering kau jadikan tempat singahmu meski kadang kau gelap mata menyerang siapa saja tanpa ampun.
Sejenis apa kau ini semua membencimu bahkan semua sontak bersama bergapung satukan kekuatan bertukar pikiran untuk mengusirmu dari ibu pertiwi , kau sering keluar malam menakuti semua orang dan engan kau menyerah lalu hengkang.Â
Corona kamu keterlaluan karenamu hampir semua orang menangis tak bisa lagi mengisi daya di esok harinya, apakah kau tak melihat itu, masih saja kau bersikeras memasuki tubuh manusia mengrogoti paru jadi tujuan utamamu.
Sebenarnya maumu apa? bikin semua melemah dan mati, visi misimu apa?Â
bikin semua sekarat kalau sudah sekarat kau akan senang ha? aku bingung aku mohon, pergilah bujuk semua temanmu untuk pergi dari bumi ibu pertiwi , kau terlalu sadis mematikan ekonominya, mengerakan keamanan untuk mengahimbau bahwa kau itu bahaya.
Aku memohon sampai aku bersipu kepada sang pencipta alam semesta agar mengusirmu dari sini, aku panjatkan do.a disepertiga malam memohon ijabah dari sang pencipta agar semua kembali hijau dan indah dengan paranorma yang elok , dan terdengar dari kupingku kabar yang sangat mengembirakan.
Ayo terus jaga diri dari sang virus mengerikan ini, tutuplah hidung dengan masker yang dianjurkan, kebersihanmu adalah perisai utama untuk melawan virus ini.