Ketika manusia memasuki era pertanian, feodalisme, dan kemudian industri, sumber daya unggul  di identifikasi oleh aksesnya terhadap alat-alat produksi.Â
Pada periode ini, pemilik lahan dan pabrik menjadi SDM unggul dalam arti yang sebenarnya.Â
Kriteria itu bergeser lagi ketika peradaban memasuki era informasi. Pada era ini, orang kuat adalah yang memiliki akses terhadap data. Inilah yang membuat dunia ini tidak lagi dikendalikan oleh para industriawan tradisional, melainkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi berbasis data.Hipotesis ini terbukti hari ini.
Perusahaan seperti Google bukan hanya mengontrol akses pengetahuan kita, tetapi juga membentuk pandangan dunia (worldview) kita.Â
Facebook dengan Metaversenya WA, Instagram dan medsos lainnya bukan hanya membentuk pola interaksi pengguna, tetapi juga membentuk nilai-nilai pemakainya.Â
Begitu pula MNC Informasi Teknologi lainnya produk mereka membentuk selera kita. Apalagi dengan produk Artificial Inteligent (AI) lainnya.Lalu di mana letak AUM PTMA kita? UM Sumatera Barat salah satu dari 172 PTMA kita di Tanah Air yang sangat potensial.
Hari-hari belakangan ini menunjukkan sinar yang semakin cermerlang. Hampir dari segala sektor. Fisik, infrastruktur dan sarana prasarana, jumlah mahasiswa, dosen yang bergelar doctor, penerbitan, dosen yang meneliti, peringkat akademik, prestasi akademik dan kegiatan student need, student interest dan student welfare-nya semakin prestatif dan seterusnya, semua sangat menggembirakan.Â
Lebih jauh silahkan klik searching google tentang prestasi dan posisi UM Sumatera Barat di antara ratusan Perguruan Tinggi Swasta di Sumbar. Akan tetapi tentu saja belum dan tidak akan memberikan kepuasan kepada kita. Pada saatnya bila lebel unggul kita sandang, upaya mempertahankan dan meningkatkannya nanti lebih hebat lagi.
Dalam kaitan itu, maka sebagaimana karakter lembaga, institusi, dan organisasi, bahkan negara, selalu ada dua pendulum. Yaitu pendulum satu yang kadang berlawanan dengan pendulum dua. Saya ingin menyebutnya sebagai cluster atau pihak yang loyal-progressive dan konstruktif sebagai pendulum satu. Dan cluster atau pihak yang loyal-krititikal konstruktif sebagai pendulum kedua.
Bahasa mudahnya, ada pihak yang loyal kepada lembaga dan pimpinan dengan bekerja keras dan konstruktif. Dibalik itu ada yang loyal kepada Lembaga dan pimpinan tetapi sangat kritis, tentu juga kontruktif. Cluster satu tadi biasanya mayoritas bekerja dalam diam. Cluster dua bekerja dalam hiruk pikuk ktitis dan vocal terhadap lembaga dan pimpinan.
Bagaimana menjaga keseimbangan kedua pendulum tadi untuk kemajuan UM Sumatera Barat? Semua bermitra dan berkolaborasi. Disitulah peranan Pimpinan UM dan BPH dengan bijak mempersuasi semua civitas akademika secara dinamis dan konstruktif untuk menjalankan dan mencapai tujuan pelaksanaan sesuai dengan VISI Menjadi Universitas unggul berbasis kearifan lokal dalam pembinaan IMTAQ dan pengembangan IPTEK untuk kesejahteraan umat.Â