Sumbar dan Yunnan "Sister Province"
Oleh Shofwan Karim
Berbarengan dengan ekspo dagang China ada pula Pekan Persahabatan Provinsi  dan Kota-kota. Baik dalam negeri di Tiongkok maupun negara lain di dunia Internasional tahun  kerja 2025 berlangsung 19-24 Juni.
Hari Kamis 19 Juni telah memberi kesan mendalam kepada kami tentang ekspo dagang dan kunjungan pusat ekspor bunga dan botaneei. Pada hari Jumat, 20 Juni  Gubernur Buya Mahyeldi Ansharullah (BMA) berpidato dan menanda tangani  LoI (Letter of Intent) atau naskah awal keinginan untuk menahbiskan Sister Province (Provinsi Kembar) antara Provinsi Sumbar dan Provinsi Yunnan.
 Nanti tentulah akan ada MoU (Memorandum of Understanding) atau memo saling pengertian dan lanjutannya  akan ada Note of Working Together-PKS-Program Kerja Sama.
Isi LoI itu meliputi (1) Pertanian dan Perdagangan; (2) Pariwisata; (3) Pendidikan dan Penelitian; (4) Energi dan Sumber Daya Alam; dan (5) Industri Kreatif.
Sebelum penanda tanganan LoI ada dua sesi. Pidato  Kunci dan Presentasi (pemaparan) apa yang sudah dilaksanakan serta agenda ke depan.Â
Gubernur BMA menjadi salah seorang pemimpin provinsi penyampai keynote Speech (pidato kunci) bersama Gubernur Yunnan Wang Yubo; Wakil Presiden Rakyat Tiongkok untuk Asosiasi dan Persahabatan dengan Negara-Negara Asing; dan Gubernur Provinsi Askhangai, Mongolia.
Di dalam pidato kunci itu Gubernur BMA menyampaikan potensi Sumbar dan betapa pentingnya LoI untuk ujungnya nanti  untuk dilaksanakan dalam bentuk Program Kerja Sama  antara Sumbar dan Yunnan.
 Gubernur menguraikan secara singkat inti dari sumber-sumber baik yang bersifat potensial maupun yang actual sedang akselerasi dan eksplorasi.  Lalu apa yang ingin dicapai dari lima pokok LoI  tadi.
Gubernur BMA Â mengatakan ada beberapa sector unggulan. Sektor Primer: meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Komoditas unggulan seperti Crude Palm Oil (CPO), kopi, dan rempah-rempah diekspor ke berbagai negara, termasuk India, Pakistan, dan tentu saja Tiongkok.
Berikutnya Sektor Sekunder: Sumatera Barat memiliki industri yang berkembang di bidang makanan dan minuman, tekstil, produk kulit, industri kayu dan logam. Iniadalah peluang besar bagi investor untuk membangun industri hilir berbasis potensi lokal.