Mohon tunggu...
Abdul Baqi
Abdul Baqi Mohon Tunggu... -

I still find each day too short for all the thoughts I want to think, all the walks I want to take, and all the friends I want to see.

Selanjutnya

Tutup

Money

Enam Langkah Menjaga Ekonomi Indonesia

20 Februari 2014   14:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Membaiknya perekonomian global  sejatinya merupakan momentum bagi Indonesia untuk dapat terus menjaga pertumbuhan ekonomi  domestik,  kegiatan ekonomi dunia yang terus membaik akan mampu meningkatkan volume perdagangan dunia.

Disamping itu harga komoditas global yang menurun 2013 diperkirakan rebound pada tahun 2014, hal ini menjadi peluang untuk dapat dimanfaatkan dimanfaatkan Indonesia, yang tentunya akan membawa dampak positip terhadap ekspor Indonesia.

Masih kuatnya permintaan domestik dan berkembangnya investasi tetap menjadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi, apalagi dapat diikuti dengan perbaikan kinerja ekspor seiiring dengan meningkatnya permintaan dunia.

TrendNeraca perdagangan Desember 2013 mengindikasikan mulai terjadinya perbaikan neraca transaksi berjalan , Indonesia mengalami surplus cukup besar hingga 1,52 miliar dollar AS, melebihi perkiraan. Surplus perdagangan Desember merupakan yang tertinggi sejak November 2011.

Namun harus diakui tampaknya  kita perlu lebih bekerja lebih keras lagi dalam menekan besarnya imporimpor minyak mentah yang mencapai 10,2 miliar dollar AS dan impor hasil minyak mencapai 4,2 miliardollar AS di tahun 2013 lalu.

Setelah berhasil melewati masa-masa sulit 2013,  fundamental ekonomi Indonesia  semakin menunjukkan resiliensi. Kondisi ini seyognyanya dapat menjadi modal dasar dalam menapaki ekonomi 2014.

Kokohnya fundamental ekonomi Indonesia ditunjukkan dengan capaian  pertumbuhan ekonomi 2013 di kisaran 5,7 %,  PDB nominal pada 2013 mencapai lebih dari 946 miliar dollar AS. Rasio defisit fiskal terhadap PDB juga tetap terjaga sehat dibawah 3 %. Realisasi investasi melampui Rp. 390 triliun, cadangan devisa juga semakin menguat dan mencapai 99,4 milia dollar AS.

Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah perubahan konfigurasi ekonomi global seyogyanya dapat terus dipacu pengembangan investasi, dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif  merupakan suatu keniscayaan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.Kita patut bersyukur,  berbagai fundamental ekonomi dapat terus kita upayakan   sejalan dengan  visi pemerintah menggapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Berbagai bauran kebijakan kondusif telah diambil, antara lain melalui ”empat paket” kebijakan dan  17 paket kebijakan guna meningkatkan kemudahan berusaha.

Paket kebijakan proinvestasi diharapkan dapat semakin meningkatkan iklim dunia usaha di Indonesia. Membaiknya iklim dunia usaha  sangat dibutuhkan guna mendukung penguatan ketahanan ekonomi domestik. Penyerapan angkatan kerja, penguatan pendapatan pajak, hilirisasi baik untuk substitusi-impor maupun export-oriented.

Peluang Indonesia perlu dikelola secara baik dengan semangat optimistis bahwa pembangunan ekonomi Indonesia akan tetap menguat bersamaan dengan sinyal positif lainnya. Peluang ini tidaklah berlebihan mendasarkanhasil survei Global Consumer Confidence Index yang dilakukan lembaga riset Nielsen, menempatkan Indonesia sebagai pasar paling optimistis di kuartal keempat 2013.

Indonesia juga tercatat mempunyai indeks kepercayaan konsumen tertinggi secara global yaitu 124 pada kuartal keempat 2013 naik empat poin dari kuartal sebelumnya yang diikuti Filipina dan Thailand dengan indeks 114 dan 109.Begitu juga di sektor usaha, laporan Bank Dunia terkait kemudahan berusaha (Doing Business 2014) menaikkan peringkat investasi Indonesia ke peringkat 120 (naik dari peringkat 128 tahun sebelumnya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun