Madinah) Nabi Muhammad membangun dan mengelola Madinah dengan memperhatikan keberagaman suku dan kepercayaan (waktu itu).Â
Setelah hijrah dari Makkah ke Yastrib (Dengan piagam Madinah beliau mengatur agar semua pihak bisa merasa aman, nyaman dan hidup dengan harmoni, jauh dari konflik seperti pengalaman beliau di Makkah.Â
Nyatanya dengan piagam Madinah yang tidak mengesampingkan suku dan keyakinan lain, Islam berkembang dengan pesat, sejak saat itu. Banyak orang bersyiar dan bersaksi bahwa Islam adalah agama damai dan memberi kedamaian bagi semua orang.Â
Dalam konteks Indonesia, Nabi Muhammad juga merupakan teladan yang menjadi rujukan bagi pendiri bangsa ini, termasuk ketika merumuskan bentuk dan dasar negara. Ini tak lepas dari kondisi dan situasi Indonesia selepas dari penjajahan, mirip dengan masyarakat di jazirah Arab dimana sangat kental spirit tribalisme yaitu kesukuan dan fanatisme agama.Â
Islam yang damai dan tersemangati untuk membangun peradaban manusia, sejalan dengan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi dasar bagi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketika Nabi Muhammad membangun Madinah juga ditengah keberagaman dan konstitusi yang dibuat untuk membuat semua suku di sekitar Madinah hidup damai.
Sehingga tidak salah jika kita juga mengacu pada hal itu, meski zaman telah berganti. Memang tidak semua hal pada zaman Nabi kita adaptasikan pada masa modern seperti sekarang. Namun tonggak demokrasi, keberagaman dan harmoni itu diharapkan sama.
Memang banyak orang yang terpesona dengan kekhalifahan seperti zaman Nabi, namun seperti saya ungkapkan di atas bahwa tidak semua hal pada zaman Nabi yang bisa diimplementasikan di sini. Terutama beberapa hal yang menyangkut pengelolaan negaa dan hubungan luar negeri.
Orang yang terpesona kekhalifahan seperti mendambakan suasana zaman dulu. Ini termasuk orang-orang yang terikat dengan mimpi ISIS yang menjanjikan kehidupan seperti pada masa Nabi. Namun untuk meraihnya cara dan kehidupan mereka bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang damai.
Sebenarnya dalam konteks berbangsa ini -- kita yang sudah dikaruniai Indoensia yang indah dan kaya ini- meneladani sunnah Rasulullah itu pada dasarnya mudah. Yaitu selalu setia pada falsafah bangsa dan konstitusi negara. Warga harus senantiasa taat hukum , hormat, dan patuh pada pemerintah atau pemimpin yang sah.
Dengan begitu kita meneladani kehidupan berbangsa dan bertanah air seperti zaman Rasulullah.