Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pemerhati Pendidikan dan Pegiat Literasi Politik Domestik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tubuhku, Kontenmu: Ketika Batas Privasi dan Publik Tak Ada Lagi

21 Juli 2025   15:00 Diperbarui: 22 Juli 2025   04:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

~Seri 1 dari Like, Lust, and Lingerie~

Dulu, kalau ada yang minta foto badan, itu masuk kategori pelecehan.
Sekarang?
Ada tantangan dance, gaya baju ketat, atau pamer bekas gym, dan semuanya diposting sendiri dengan caption: "Jangan di-judge ya."

Hei...! Siapa yang nyuruh juga?

1. Privasi Tinggal Kenangan, Sekarang Semua Halaman Depan

Kamar tidur, dapur, ruang tamu, isi kulkas, isi hati, dan kadang isi baju...
semua dijadikan konten.
Kalau bisa di-share, kenapa disimpan?

Lagi nangis?
Ngamuk?
Putus?
Gak apa-apa, asal pakai filter bagus dan musik sedih yang lagi trending.
Privasi bukan buat dilindungi lagi, tapi buat dipoles dan dijual.

2. Tubuh Jadi Branding

Kita mulai pakai tubuh kayak kartu nama.
Kalau dulu orang promosi pakai CV, sekarang tinggal buka Instagram.

Perut rata, tandanya disiplin.
Bahasa tubuh, tandanya percaya diri.
Pundak ke belakang, kamera 0,5x, dan senyum miring, tandanya "Aku produktif, tapi tetep seksi."

Tubuh bukan cuma tubuh.
Sekarang dia jadi strategi marketing.
Dan kita semua berlomba kelihatan "menarik secara algoritma."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun