Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karir Politik Habis tapi Semangat Tetap Menyala, Itulah Ahok

23 Juli 2019   01:48 Diperbarui: 23 Juli 2019   01:54 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok bersama warga | tribunnews.com

Namun apa daya, kata sambutannya di Kepulauan Seribu beberapa tahun yang lalu malah menjadi awal buruk baginya. Cita-citanya untuk berbuat lebih kepada warga justru terhenti. Semoga dia mengambil hikmah dari peristiwa itu.

Kemudian terkait perceraian dan pernikahannya, sebetulnya orang-orang yang tidak mengerti duduk persoalan mestinya diam saja, tidak perlu menyudutkan Ahok dan keluarganya.

Hanya Ahok dan Veronica Tan yang paling tahu apa sebenarnya masalah yang menimpa keluarganya. Sekali lagi hanya mereka berdua yang tahu. Orang lain tidak perlu sok tahu.

Saya malah berpikir, jangan-jangan orang-orang yang mempersoalkan keluarga Ahok justru kondisi keluarga mereka lebih berantakan lagi. Mereka belum tentu sebaik Ahok dalam mengendalikan bahtera keluarga.

Ahok menceraikan Veronica Tan lalu kemudian menikahi Puput pasti sudah melalui pertimbangan yang amat matang. Ahok bukanlah orang sembrono, apalagi menyangkut kebaikan keluarganya. 

Ahok tahu apa yang paling baik dia lakukan demi dirinya sendiri, mantan isterinya (Veronica Tan) dan ketiga anaknya. 

Adakah di antara kita yang melihat anak-anak Ahok tidak terurus karena terlantar? Apakah mereka saling membenci satu sama lain? Tidak. 

Mereka tetap menjalankan aktivitas layaknya tanpa masalah. Bahkan kalau dibandingkan dengan keluarga "broken home" pada umumnya, keluarga Ahok salah satu yang terbaik.

Marilah kita hargai keluarga Ahok karena keluarga kita belum tentu lebih baik dari mereka.

Selanjutnya saya juga merasa terharu. Mengapa? Karena walaupun karir politik Ahok berakhir dan tersudut gara-gara masalah keluarga, dia masih memperhatikan nasib orang lain. Saya dan Anda barangkali sulit melakukan hal yang sama, bukan?

Jika saya berada di posisi Ahok sekarang ini, saya akan fokus pada diri sendiri dan keluarga saja. Tidak perlu berbuat banyak, toh hidup sudah mapan. Daripada suatu hari disalah-salahkan lagi, mending menarik diri secara total. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun