Publik paham Sandiaga mantan kader Partai Gerindra, tapi karena memutuskan untuk menjadi cawapres, akhirnya beliau menarik diri. Artinya satu keputusan penting yang sempat diambil hilang. Sekali lagi, terkait menjadi kader partai politik lagi, beliaulah yang punya pertimbangan. Apakah tetap ke Partai Gerindra atau ke partai lain, itu juga urusan beliau.
Semestinya memang Sandiaga harus kembali ke panggung politik. Dengan mengambil keputusan menjadi cawapres berarti beliau punya target besar di masa mendatang. Kesempatan untuk "mengadu nasib" di tahun 2024 masih terbuka lebar.
Berikutnya yakni terkait "tahta" lowong wakil gubernur DKI Jakarta. Apakah mungkin Sandiaga jadi wagub lagi? Publik, terutama warga ibu kota tahu posisi wagub masih kosong, sejak sepuluh bulan lalu. Apakah Sandiaga akan kembali ke sana?
Bisa iya dan tidak. Tapi mestinya jangan. Karena selain faktor rasa enggan, masa iya mantan cawapres turun level? Biarlah kursi wagub diisi oleh orang lain. Sandiaga sebaiknya menjaga citra bahwa beliau memang tidak haus jabatan. Ludah yang sudah jatuh di tanah jangan sampai dijilat lagi.
Lalu apa saran langkah terbaik buat Sandiaga? Ya seandainya kalah Pilpres 2019, beliau seharusnya kembali jadi pengusaha, kemudian mendaftarkan diri masuk kader partai politik. Untuk poin kedua ini dalam arti kalau beliau masih ada keinginan mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024.
***