Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Padang Pariaman Bicara

Surau dan pendidikan: nilai luhur Syekh Burhanuddin

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Berbekal di Pemuda Muhammadiyah, Yosdianto Lancar Saja di Pilkada Padang Pariaman

10 Juni 2024   09:21 Diperbarui: 10 Juni 2024   09:36 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usai dideklarasikan menjadi Cawabub, Yosdianto foto bersama dengan sejumlah mahasiswa. (foto dokpri)

Ikatan Mahasiswa Padang Pariaman Raya. Itu IMAPPAR. Namanya tersebut, pergerakannya membuat organisasi mahasiswa urang awak ini pun jadi perhitungan tersendiri.

Sempat Yosdianto dua periode memimpin organisasi ini semasa jadi mahasiswa UNP dulunya. Masa itu, 1997-1999 adalah saat akan peralihan dari Orde Baru ke reformasi.

Mimbar bebas muncul di berbagai sudut ibukota Provinsi Sumatera Barat itu. Pergerakan mahasiswa pun mangkus, kekuasan beralih dari Soeharto ke BJ Habibi.

Lompatan Yosdianto di IMAPPAR ini, setidaknya menjadi langkah besarnya setelah reformasi hadir di republik ini. Pindah dan merantau ke Jakarta, melanjutkan pendidikan master, lalu bergabung dan menjadi salah seorang pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta.

Masuk di PW Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta, tak serta merta diikuti Yosdianto. Dia mulai dari bawah. Orang awak bilang, berjenjang naik bertangga turun. Tepatnya 2006-2008, Yosdianto jadi pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jakarta Selatan.

IMAPPAR dan Muhammadiyah, sepertinya dua organisasi yang telah membentuk seorang Yosdianto, untuk berdinamika selanjutnya, hingga sampai jadi PNS di Kemdikbutristek RI (2010-2024).

Dari dua dunia pergerakan itu, Yosdianto dengan mudahnya berselancar di Himpunan Pengusaha Lembaga Kursus Indonesia. Berbagai jabatan di organisasi itu, sudah dijalankannya dengan baik.

Seluruh daerah di Indonesia ini, sudah menjadi titik usaha dan pengabdiannya. Lewat yayasan Yosdianto pun mengembangkan dan mendirikan berbagai kampus perguruan tinggi.

Baginya, pendidikan amat sangat penting dalam membangun sumberdaya manusia. Makanya, Yosdianto setelah mahasiswa melanjutkan jadi guru, dosen, dan memimpin dosen itu sendiri.

"Bila pembangunan fisik dan infrastruktur yang melaju kencang tidak dibarengi dengan pembangunan sumberdaya manusia, yakinlah kondisi itu akan membuat warga masyarakat tercampak oleh gilasan kemajuan," kata dia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun