Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Kaya Harta atau Miskin Kreatifitas?

9 Agustus 2020   02:53 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Darcey Beau on Unsplash 

Sayangnya manusia tidak bisa memilih lahir di keluarga kaya atau miskin. Bicara kaya atau miskin jelas hubungannya dengan status ekonomi seseorang. Status ekonomi punya sedikit hubungan satu arah dengan status sosial. Penjelasannya, seseorang bisa terpandang, dihormati, disegani, disenangi oleh warganya walau tidak kaya raya. Namun hampir semua yang kaya raya disegani, disebut terpandang (meski tak selalu disenangi). 

Sedikit info soal definisi miskin, menurut BPS, nominal garis kemiskinan rata-rata di Indonesia tahun 2020 adalah Rp 454.652 per kepala per bulan. Angka ini berbeda untuk tiap daerah. 

Di Jakarta misalnya, garis kemiskinannya lebih tinggi dibandingkan rata-rata. Ada daerah yang garisnya di bawah angka rata-rata juga. Jadi bila seseorang mempunyai penghasilan UMR, dan ia menanggung hidup sekeluarga beranggotakan 3 orang, maka ia nelum masuk kaum papa (atau miskin). 

Ada kategori lain untuk definisi miskin, masih dari BPS juga, berupa skor kriteria 9 dari 14 ciri-ciri miskin. Definisi kaya sendiri belum jelas. Untuk tahun 2019, bila seseorang berpenghasilan 5 juta perbulan, itu artinya rata-rata. Merujuk dari kamus Bahasa Indonesia, kaya berarti memiliki harta.

Indonesia sendiri menganut sistem ekonomi campuran antara sosialis dan kapitalis. Pemerintah memberikan kebebasan mengumpulkan harta pribadi sesuai usaha masing-masing warganya namun di sisi lain, usaha-usaha tertentu yang tetap dikelola negara dan hasilnya ditambah dengan pajak usaha yang dipungut, akhirnya digunakan untuk kepentingan semua lapisan masyarakatnya.

Kembali ke judul, kurang tepat bila mereka yang kaya mendapat privilege karena kekayaannya. Mereka mendapat privilege karena usahanya. Si miskin juga tidak dilarang untuk berusaha. Selama semua usaha tadi tidak melanggar peraturan dan tidak merugikan orang lain tentunya. Tapi si miskin protes karena tidak ada "modal". 

Di sinilah pentingnya berbasa-basi (ada di artikel saya sebelum-sebelumnya). Kata lain basa-basi menurut saya adalah networking. Dengan jaringan yang luas, si miskin bisa mendadak kaya lho. Dan urusan kurang modal tadi berubah menjadi butiran pasir. Padahal hanya dengan network saja. 

Apalagi bila ia mau bekerja keras, tekun, dan sebagainya yang baik-baik. Ada kata bijak yang mengatakan "Ada 2 harta di dunia, yaitu uang dan teman".

Kaya dan miskin ada karena saling melengkapi. Ada perbedaan antara si kaya dan si miskin bukanlah suatu masalah. Masalah ada karena ada keinginan yang belum terpenuhi. Disinilah manusia menggunakan korteksnya. Puncak dari semua kecerdasan yaitu kreatifitas. 

Bicara kreatifitas sedikit banyak berhubungan dengan pendidikan. Nanti di artikel lain deh saya mau bahas soal pendidkan. Kesimpulan artikel saya ini adalah semua orang punya masalahnya sendiri, punya perang masing-masing. Bila seseorang hidupnya seperti lancar-lancar saja, bukan berarti ia diberi privilege. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun