Tipe - tipe pembeli dalam membeli sesuatu barang dan jasa
Oleh : Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, Jumat, 04 April 2025
Pada suatu kegiatan ekonomi, ada yang disebut sebagai penjual dan pembeli. Pembeli adalah orang yang menggunakan barang atau jasa apapun. Pembeli adalah orang yang memperoleh sesuatu melalui pembayaran dengan uang dan sesuatu yang diperoleh dengan pengorbanan yang berat. Pertama, pembeli adalah pengguna barang atau jasa apapun. Maksudnya adalah seorang pembeli itu dia menggunakan barang atau jasa apapun yang ada di sekitarnya tanpa terkecuali. Lebih kepada sifat dari pembeli yang berupa sebagai pengguna. Kedua, pembeli adalah orang memperoleh sesuatu melalui pembayaran dengan uang. Maksudnya adalah pembeli tersebut saat memperoleh suatu barang atau jasa, dia akan membayarkan barang atau jasa tersebut dengan sejumlah uang yang sesuai dengan harga barang atau jasa tersebut.
Kalau dulu jika kita menginginkan sesuatu digunakan cara barter atau tukar dengan yang sepadan dengan apa yang kita inginkan tersebut. Jika sepadan, dari segi jumlah atau apa yang kita tukarkan, maka kita dapat memperoleh barang tersebut. Tapi, kalau zaman sekarang dengan menggunakan sejumlah uang, dimana disesuaikan dengan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada intinya defenisi pembeli disini diarahkan kepada cara memperoleh barang atau jasa yang kita inginkan harus menggunakan uang yang ada pada kita. Ketiga, pembeli adalah orang yang memperoleh sesuatu dengan pengorbanan yang berat. Maksudnya adalah dalam memperoleh suatu barang atau jasa apapun, butuh pengorbanan yang berat. Baik dalam hal jarak tempuh yang jauh, volume barangnya, besar barangnya, atau hal yang lainnya, dimana tidak mudah untuk memperolehnya. Butuh pengorbanan yang besar bagi seorang pembeli untuk memperolehnya. Pada intinya adalah pembeli disini lebih di defenisikan dari segi cara memperoleh barang atau jasa yang butuh pengorbanan besar.
Lantas, apakah yang menjadi tipe-tipe dari pembeli itu sendiri?
Pertama, pembeli yang mengutamakan harga barang atau jasa apapun. Pembeli jenis ini memiliki kebiasaan, dimana sebelum dia membeli suatu barang atau jasa, dia akan melihat dari segi harganya. Semakin murah suatu barang atau jasa tertentu yang dia inginkan, maka dia akan kemungkinan besar membelinya. Dia lebih mencari harga yang semurah mungkin, sehingga membandingkan harga antara satu toko dengan toko yang lainnya. Biarpun hanya beda Rp. 500,00 atau Rp. 1.000,00, maka dia akan membelinya tanpa terkecuali. Apalagi jika selisih harga yang di tawarkan lebih dari Rp. 2.000,00.
Kedua, pembeli yang mengutamakan banyaknya barang atau jasa yang dapat dia peroleh. Pembeli jenis ini memiliki kebiasaan, dimana sebelum dia membeli sesuatu barang atau jasa apapun, dia akan melihat seberapa banyak yang akan dia peroleh dalam sekali pembelian. Apakah jumlahnya banyak, atau malah sedikit. Jika dia memperoleh dalam jumlah yang banyak, maka dia akan membelinya secara langsung. Kalau dalam hal makanan dan minuman, maka harus ukuran jumbo atau besar. Sedangkan jika dalam segi barang, biasanya mereka mencari paling tidak beli satu dapat satu, apalagi jika beli satu dapat dua, dan seterusnya. Semakin banyak yang dia dapatkan, maka dia akan pasti membelinya. Tetapi jika hanya dapat sedikit, maka dia akan mencari toko lainnya yang menawarkan jumlah yang banyak.
Ketiga, pembeli yang membeli berdasarkan rekomendasi dari oranglain. Pembeli jenis ini dalam membeli suatu barang atau jasa apapun, selalu melihat atau mendengar pendapat dari oranglain. Istilah lainnya, meminta rekomendasi kepada orang lain, dimana tempat atau jasa yang sangat bagus sekali yang dia rekomendasikan. Berdasarkan saran atau pendapat dari oranglain dalam memutuskan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu. Baik juga dengan melihat riview dan komentar dari oranglain sebelum membeli barang atau jasa tersebut, apakah bagus menurut mereka, atau tidak sama sekali. Apakah di berikan bintang 1 (satu) yang paling rendah, atau bintang 5 (lima) yang berarti produknya bagus sekali. Jadi, dia akan mendengarkan pendapat oranglain dan membaca pendapat orang yang terdapat pada barang atau jasa yang akan dia akan beli.
Keempat, pembeli yang mengutamakan kualitas barang atau jasa apapun. Pembeli jenis ini, memiliki kebiasaan sebelum membeli harus melihat kualitas barang atau jasa yang akan dia gunakan. Baik dengan melihat bentuk barang, apalagi tampilan pemberi jasa ramah, rapi, maupun murah tersenyum dan menyapa oranglain. Bentuk barangnya, apakah masih dalam kondisi mulus tidak ada cacat sama sekali, terlihat dari sampul atau pembungkus barang tersebut. Maupun pemberi jasa, apakah saat bertemu menyapa, tersenyum dengan ramah, pakaian rapi, maupun menyalam kita sebagai pengguna jasa, atau malah cuek sama sekali. Kemudian apakah barang yang dia gunakan busuk, hitam, atau kondisi yang tidak normal sama sekali. Maupun pemberi jasa sudah diakui atau memiliki sertifikat berdasarkan profesi yang dia tawarkan. Kemudian juga jika barang dia akan melihat masa kadaluarsa, sudah halal dan mui (bagi agama tertentu), maupun sudah terdaftar badan pengawas obat dan makanan (BPOM). Saat dia menggunakan barang atau jasa tersebut, dia akan merasa aman, nyaman, dan bahkan tidak ada masalah yang akan di timbulkan di kemudian hari. Termasuk tidak membahayakan dirinya sendiri, anggota keluarganya dan orang yang datang berkunjung ke rumahnya.
Kelima, pembeli yang membeli sesuatu dengan asal-asalan. Pembeli jenis ini memiliki kebiasaan dalam membeli sesuatu, selalu asal-asalan atau istilah lainnya yang penting ada. Mau barang atau jasanya bagus atau tidak, maka dia tidak peduli sama sekali. Mau harganya mahal, atau murah pun, dia tidak akan peduli sama sekali. Pada intinya, tidak akan mempertimbangkan apapun saat membeli suatu barang atau jasa itu. Itu karena dia hanya di suruh oleh oranglain, tidak mengetahui barang atau jasa yang bagus, dan sedang terburu-buru atau memikirkan pekerjaan tetapnya.