Bagaimana tahapan yang di lalui oleh seorang penulis dalam menulis sesuatu itu?
Oleh : Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, Kamis, 03 April 2025
Penulis itu dalam kesehariannya selalu menulis apapun tanpa terkecuali. Baik saat mereka sedang rekreasi ke suatu tempat, dapat dijadikan sebuah tulisan berupa apa yang mereka rasakan, lihat, alami, atau semuanya mulai dari berangkat sampai pulang kembali ke rumah mereka sendiri. Saat sekolah atau kuliah di perguruan tinggi, kita dapat menuliskan kisah tentang yang kita alami saat kuliah, apa yang kita rasakan, pengalaman kita selama kuliah, dan lain sebagainya.
Apa juga yang kita nonton dan dengarkan dapat dijadikan sebuah tulisan, dimana apa yang kita rasakan, apa pelajaran yang kita dapatkan, atau apapun dapat kita tuliskan menjadi sebuah tulisan. Saat kita sedang berobat ke rumah sakit, apa yang terjadi sepanjang perjalanan, saat mengambil nomor antrean dan mengantri, bertemu dokter, apa yang kita rasakan saat berobat, dan lain sebagainya. Saat mengikuti ibadah ke gereja, apa yang kita alami sepanjang perjalanan seperti sebuah mukjizat dari gak ada ongkos bersama teman-teman menjadi ada ongkos, kalau kita bisa memberhentikan hujan saat teman kita lagi fokus pada pakaian di kost bukan pada firman yang disampaikan oleh pendeta, apa firman yang kita dapatkan pada hari itu dan apakah sudah kita alami sebelumnya pada hari itu sehingga mengingatkan kita kembali, serta berbagai hal lainnya. Apapun selain yang saya sebutkan di atas, dapat di jadikan sebuah tulisan. Semuanya tanpa terkecuali, termasuk diri kita sendiri, apapun yang kita alami, pergi kemana, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana tahapan yang di lalui oleh seorang penulis dalam menulis sesuatu itu?
Sebelum menghasilkan sebuah tulisan, seorang penulis memiliki tahapan yang harus dia lalui sendiri. Pertama, menemukan ide yang akan dituliskan. Sebelum menulis, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan kita tuliskan. Kita tidak mungkin menulis, tanpa tahu akan membahas apa. Supaya kita memiliki arahan saat menulis itu.
Kedua, kita buat sebuah rancangan penulisan. Dimana kita buat daftar isi supaya kita tahu nanti apa yang akan kita tuliskan pada setiap bab dan subbab jika dalam bentuk sebuah buku. Sedangkan untuk artikel, kita buat mulai dari awal sampai akhir kira-kira akan membahas tentang apa. Itu semua, supaya saat menulis kita tahu apa yang akan di tulis, sehingga kita nanti tinggal mencari referensi dari tulisan itu.
Ketiga, mencari referensi untuk di tulis. Saat tahu akan mau menuliskan apa atau apa yang akan di perbincangkan dalam tulisan itu, kita akan mencari referensi. Referensi ini nanti yang akan menjadi bekal bagi kita saat menulis, supaya tulisan kita lebih baik lagi. Cuma kalau seperti karya ilmiah, atau berbagai tugas pada akhir pendidikan di perguruan tinggi, jurnal atau hal yang sejenis, bahasanya bersifat baku atau kaku. Beda kalau tulisan umum, jangan terlalu baku apalagi kaku. Nanti orang menjadi bosan dalam membacanya. Setelah kita mengumpulkan referensi, kemudian kita baca dan tandai bagian yang akan kita kutip untuk mendukung tulisan kita. Kumpulkan dalam sebuah buku kalau ingin lebih rapi, atau di stabilo warna warni semua yang kita anggap perlu untuk menjadi kutipan kita.
Keempat, mulai menulis. Tahap selanjutnya yaitu tahap dimana kita harus menulis. Saat akan memulai menulis kita dapat memilih pada bab atau subbab mana dulu yang kita anggap mudah, maupun dapat juga dituliskan secara berurutan. Tapi, bagusnya yang paling mudah dulu biar kita tidak kewalahan, atau berhenti di tengah jalan karena agak sulit. Kasih target misalnya subbab yang satu selesai dalam waktu 1-2 hari, baru dilanjutkan subbab berikutnya hingga buku kita selesai semuanya. Tapi, jika artikel atau tulisan yang bukan dalam bentuk bab dan subbab, langsung saja kita tuliskan semuanya. Pada intinya tuliskan saja, jangan takut di ejek, di ketawain oleh oranglain, apalagi takut salah pengetikkan. Tulis saja semua sampai tuntas.
Kelima, lakukan proses editing pribadi. Pada tahap ini kita harus melakukan proses mengedit tulisan kita secara pribadi dari awal sampai akhir. Baik itu kesalahan huruf yang berlebihan, spasi yang berlebihan, jenis dan ukuran huruf, huruf yang kurang, peletakkan tanda baca, dan berbagai hal lainnya. Secara perlahan-lahan, dari awal sampai akhir. Kalau boleh di baca berulang-ulang kali supaya kita tahu masih ada atau tidak kesalahan pada tulisan kita. Jika ingin lebih sempurna, setelah tulisan kita selesai, dapat meminta saran, masukkan, atau kritikkan dari orang yang ahli pada bidang itu. Sudah berpengalaman, atau memiliki pengaruh pada pembahasan kita. Termasuk juga para senior yang ahli dalam menulis, serta orang di sekeliling kita untuk melihat apakah tulisan kita enak di baca dan semua orang dapat mengerti tulisan kita itu dari awal sampai akhir. Jangan menggunakan istilah-istilah yang rumit, apalagi yang hanya di mengerti oleh orang-orang pada prodi pendidikan tertentu di perguruan tinggi. Itu karena pembaca nanti kewalahan memahaminya, dimana dia harus kuliah dulu untuk memahami isi tulisan kita. Gunakan bahasa atau istilah yang umum dimana semua orang dapat paham, tanpa harus kuliah, apalagi buka kamus dalam berbagai bahasa.