Apakah penting membaca itu? Haruskah?

Apakah penting membaca itu? Haruskah?

Oleh : Try Gunawan Zebua

Gunungsitoli, Sabtu, 15 Maret 2025

Membaca adalah sebuah kata yang berasal dari kata dasar baca, dimana pada awalan kata ditambahkan imbuhan mem-. Kata membaca memiliki arti sebagai suatu kegiatan berupa mengucapkan serta memahami suatu tulisan yang ada dimana saja tanpa terkecuali. Jadi, orang yang membaca itu mengucapkan apa yang ditulis, kemudian bukan hanya sekedar mengucapkan saja, melainkan juga memahami apa yang diucapkannya sendiri. Tulisan yang di ucapkan dan pahami itu, dapat kita temukan dimana saja. Tulisan tersebut ada yang tertulis di kertas, kumpulan kertas yang membentuk buku, maupun pada berbagai media digital yang ada di sekitar kita. Bahkan tanpa kita perlu mengetik apa yang mau kita tuliskan, kita juga dapat menggunakan teknologi canggih pada saat ini dimana hanya dengan mengatakan sesuatu akan menjadi sebuah tulisan. Pada intinya seluruh ucapan (suara) kita, dapat diubah menjadi tulisan.

Membaca merupakan suatu kemampuan yang bahkan menjadi sesuatu penilaian pada suatu lembaga tertentu di dunia internasional. Misalnya penilaian PISA (Programme for International Student Assessment), menilai siswa yang berusia 15 tahun berdasarkan kemampuan matematika, sains dan membaca. Misalnya penilaian dari PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), menilai siswa kelas 4 jenjang sekolah dasar dalam hal literasi membaca. Misalnya penilaian dari World's Most Literate Nations Ranked menilai dari membaca. Begitu juga UNESCO yang merilis bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, dimana itu berarti jika ada 1.000 orang, maka yang rajin membaca hanya 1 orang saja, sedangkan selebihnya malas membaca. 

Jika di lihat dari beberapa lembaga yang menilai berdasarkan minat baca, maka dapat kita simpulkan bahwa membaca itu sangatlah penting. Selain itu, jika kita lihat manfaat yang diberikan oleh membaca, maka pasti kita akan mengetahui bahwa membaca itu penting sekali. 

Apakah manfaat dari membaca? 

Pertama, kita mengenal huruf, angka, simbol, atau sesuatu hal yang dapat kita temukan di tulisan. Jadi, melalui sebuah tulisan yang kita baca, kita tahu mana dan bahkan dapat kita bedakan, mana huruf A, B, C, dst. Maupun mana angka 1, 5, 7, dan seterusnya, termasuk mana simbol tertentu yang dapat kita temukan di berbagai tulisan yang ada.

Manfaat kedua, kita memperoleh kata atau istilah yang baru. Maksudnya adalah kita dapat menambah kamus kata-kata atau istilah yang kita miliki dari sebelumnya dengan membaca tulisan orang. Itu karena dalam menulis terkadang ada yang menggunakan kata atau istilah lain, namun maknanya tetap sama. Ada istilah parafrase, dimana kita mengubah sebagian atau semua dari segi kata-kata, tetapi maknanya harus sama. Tidak boleh berbeda makna sebelum dengan makna tulisan sesudahnya. 

Manfaat ketiga, dengan membaca kita mengetahui berbagai peristiwa, di masa lalu, apalagi di seluruh dunia. Melalui membaca, kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi, bukan hanya di daerah kita sendiri, melainkan di daerah oranglain, bahkan di ujung dunia. Apalagi di luar angkasa, semuanya dapat kita ketahui dengan mudah, tanpa harus mengunjungi tempat itu lagi. Selain itu, kita dapat mengetahui kisah dari masa lalu, yang bahkan berusia ribuan tahun yang lalu, asalkan naskahnya masih terawat atau bisa terbaca. 

Manfaat keempat, kita mengetahui orang-orang yang berpengaruh, terkenal, atau para pemikir. Melalui sebuah tulisan yang kita baca, kita dapat mengetahui orang lain yang berpengaruh, terkenal, atau para pemikir. Hal tersebut terjadi karena mereka di tuliskan dalam bentuk biografi, atau tulisan mereka di kumpulkan dan dijadikan sebuah buku kendatipun sudah meninggal dunia, termasuk buah pikiran mereka sendiri yang mempengaruhi dunia sains, teknologi, dan berbagai bidang yang lain. Kendatipun mereka telah tiada ratusan tahun, bahkan ribuan tahun, tetapi pemikiran atau pandangan mereka masih tetap kita ketahui dan perbincangkan hingga saat ini. Seolah-olah mereka masih hidup seperti pemikiran atau pandangan mereka, padahal secara fisik tubuh mereka mungkin sudah menjadi debu dan tanah, atau tinggal tulang belulang saja.