Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Goa Kiskendo, Pesona Alam tersembunyi di Kabupaten Kendal

1 Juli 2017   20:29 Diperbarui: 2 Juli 2017   14:47 3051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata alam berupa goa di dalam benak penulis yang terekam baru seputar Goa Pindul, Goa Jatijajar, dan Goa Kreo. Liburan Lebaran tahun ini 2017, penulis menyempatkan diri untuk menyambangi pesona Goa Kiskendo di Kabupaten Kendal. Goa ini terletak 15 km dari kota Kendal, di desa Trayu kecamatan Singorojo. Untuk mencapai tempat ini Anda bisa menempuhnya dari kecamatan Boja atau kecamatan Kaliwungu.

Dari arah selatan bisa diakses dari kecamatan Boja menuju ke kecamatan Singorojo lewat jalur utama Jalan Boja -- Kaliwungu, sedang dari arah utara dari kecamatan Kaliwungu Selatan menuju hutan Darupono lalu menuju ke desa Trayu di kecamatan Singorojo. Kali ini penulis menempuhnya dari arah utara.

Dengan mode transportasi berupa sepeda motor atau mobil Anda bisa sampai di tujuan. Saat ini sudah ada petujuk arah yang dapat dengan mudah diperoleh, apalagi dengan bantuan Google Map dijamin Anda tidak akan tersesat. Sepanjang perjalanan menuju lokasi Anda akan melewati rimbunnya pepohonan jati di wilayah desa Darupono.

Sedikit cerita dulu nih sobat apa itu Goa Kiskendo, supaya sobat tidak penasaran ya. Goa Kiskendo ini terbentuk selama ratusan tahun dari resapan air yang turun dan menetes di dalam goa dan terbentuklah pesona di dalam goa seperti batu Stalakmit dan Stalaktit. Apa itu batu Stalakmit dan Stalaktit? Stalaktit dan Stalakmit adalah bentuk alam khas daerah Karst. Stalaktit dan Stalakmit terbentuk akibat dari proses pelarutan air di daerah kapur yang berlangsung secara terus menerus. Air yang larut di daerah karst akan masuk kelubang-lubang (doline)kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Nah tetesan-tetesan air ini lama-lama berubah jadi batuan yang bentuknya runcing-runcing seperti tetesan air. Stalaktit adalah batu yang terbentuk di atap gua, bentuknya meruncing ke bawah, sedangkan stalakmit adalah batu yang terbentuk di dasar gua bentuknya meruncing ke atas.

Sedang menurut legenda Goa Kiskendo diambil dari cerita pewayangan yang mengisahkan pertempuran sengit antara kawanan kera Sugriwa dan Subali. Konon goa ini menjadi ajang pertempuran antara dua pasukan kera tersebut.

img-20170629-090055-5957a2a4c3b89c6fa919f922.jpg
img-20170629-090055-5957a2a4c3b89c6fa919f922.jpg
img-20170629-085949-5957a2c8c3b89c6f89592223.jpg
img-20170629-085949-5957a2c8c3b89c6f89592223.jpg
Gua Kiskendo terdiri dari gua utama dan beberapa gua kecil, gua-gua kecil yang dijuluki dengan berbagai sebutan, misalnya Gua Lawang, Gua Kampret, Gua Pertapaan, dan Gua Kempul. Gua yang terakhir dinamai Kempul karena jika dipukul-pukul mengeluarkan bunyi khas seperti kempul atau alat musik gong. Gua ini mempunyai sungai yang mengalir di dalamnya, dengan pemandangan stalaktit dan stalakmit yang indah.

img-20170629-090950-5957a33a07b94b3b770797b2.jpg
img-20170629-090950-5957a33a07b94b3b770797b2.jpg
Setelah capek menyusuri semua lokasi gua, penulis melanjutkan perjalanan ke area bumi perkemahan. Ada hamparan pepohonan yang luas dan arena jembatan di atas pohon yang didesain sedemikian rupa untuk wahana berfoto secara selfi atau melihat perbukitan dan aliran sungai dan sawah dari atas pohon.

img-20170629-101712-5957a3715d594452125a3822.jpg
img-20170629-101712-5957a3715d594452125a3822.jpg
img-20170629-100007-5957a386c3b89c6f4b796dd2.jpg
img-20170629-100007-5957a386c3b89c6f4b796dd2.jpg
Untuk kalangan muda mudi lokasi ini merupakan tempat yang nyaman untuk hang out,dan berbagi kisah yang tak akan mudah dilupakan. Bagi wisatawan yang membawa keluarga juga cocok karena di bawah pepohonan yang rindang Anda bisa menggelar tikar dan makan bersama sambil menikmati hawa perbukitan yang sejuk dan segar jauh dari polusi udara.

Oh ya, biaya di lokasi ini relatif murah. Tiket parkir Rp. 2.000,00 dan tiket masuk Rp. 8.000,00 (khusus Lebaran), di hari biasa tiket masuk sebesar Rp. 5.000,00. Di samping itu jika Anda ingin berlibur lebih lama di luar tempat wisata sudah ada beberapa hotel yang dapat dijadikan tempat menginap, di antaranya Hotel Bukit Sari dan Hotel Mega.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun