Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sekolah Virtual, Jadwalnya Suka-suka

4 Oktober 2017   22:40 Diperbarui: 4 Oktober 2017   23:01 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jika menilik usia Kompasiana yang hampir 9 tahun, maka sesuai anjuran Mendiknas ini merupakan jalur wajib belajar 9 tahun. Namun saya baru mendaftar di sekolah virtual ini sekitar akhir tahun 2013, jadi saya belum genap 9 tahun menjalani pendidikan dasar menulis di Sekolah Virtual Kompasiana. Usia 4 tahun saya masih balita. Pada awal masuk sekolah saya begitu rajin, namun sekitar tahun 2016 saya sering mbolos.Tidak aktif menulis dan jarang masuk ke Sekolah Virtual Kompasiana.

Sudah pasti dampak dari murid yang sering mbolos ya ketinggalan pelajaran. Tahun 2016 memang tahun pasif bagi saya, terlalu sibuk aktif di luar dunia maya. Hingga kudet alias kurang update kalau di K ada pergantian Kepala Sekolah. Tahun 2013 Kepala Sekolah masih dijabat oleh Kang Pepih Nugraha, namun di tahun 2017 ini Bang Isjet yang menjadi Kepala Sekolah. Alhamdulillah, sewaktu ada acara "Nangkring di Kota Semarang" saya turut berpartisipasi hingga bertemu dengan kawan virtual Wang Eddy. Nah, Wang Eddy sekarang bukan lagi kawan virtual namun teman satu group di SemarKuTiga Com. 

SemarKuTiga Com adalah group dari aplikasi messenger WA yang menampung seluruh kompasianer dari Jawa Tengah. Tadinya saya tidak mengerti kalau SemarKuTiga Com adalah singkatan dari Semarang, Kudus, dan Salatiga. Saya mengetahuinya dari Mbak Gaganawati. Kalau dengan Mbak Wahyu Sapta sih sudah sering blusukan di lapaknya. Karena saya dulu lebih aktif di komunitas RTC alias Rumpies The Club. Dan waktu itu komunitasnya ada di Facebook.

Acara nangkring di kota Semarang yang sudah saya ikuti sebenarnya ada dua yaitu pada acara Taman Safari dan acara Perbankan Syariah atau Islamic Banking. Pertengahan 2017 saya mulai aktif nulis di K. Ibarat anak kuliah tahun 2016 ambil cuti, tahun 2017 aktif kembali. Rubrik favorit saya memang tentang pariwisata dan kanal fiksi. 

Namun tahun ini saya mencoba untuk belajar lebih aktif dan up grade kemampuan di luar jalur fiksi. Basic disiplin ilmu saya sebenarnya bidang teknik. Dan Mas Wahyu nyentil saya untuk coba nulis tentang EBT. Padahal sehari-hari saya memang nggak aktif di dunia EBT. Namun setelah browsing sana sini dan blogwalking ternyata EBT adalah program pemerintah yang akan dipakai untuk menyiasati ketersediaan energi fosil yang semakin langka di Indonesia.

Akhirnya saya lumayan ter-update. Bahwa dunia listrik yang saya geluti saat ini masih bersumber dari energi fosil. Tahun 2030 mungkin eranya sudah berganti. Energi fosil akan berubah ke EBT. Tapi yang jelas dari Sekolah Virtual Kompasiana saya tambah wawasan. Punya teman sekolah dari Komed alias Kompasianer Medan dan juga pernah baca tulisan dari Kompal alias Kompasianer Palembang. Yah,namanya sekolah virtual jadual masuk saya suka-suka. Karena memang tidak ada aturan khusus yang harus masuk dari pagi hingga sore ibarat full day school.

Semoga dengan perubahan yang ada Kompasiana, sekolahan ini akan semakin eksis dan semakin banyak murid baru. Om Bamset dari Salatiga termasuk murid yang aktif juga. Dan tak heran jika dia masuk nominasi bersama MBak Wahyu Sapta. Namun siapa yang akan terpilih saya sih berdoa semoga mereka menang. 

Mewakili kompasianer dari Jawa Tengah yang tergabung di komunitas SemarKuTiga Com. Selamat untuk MBak Wahyu Sapta dan Om Bambang Setiawan dari Salatiga. Tak ada hasil yang memuaskan tanpa usaha yang sungguh-sungguh. Latihan yang rutin adalah kuncinya. Sekolah Virtual Kompasiana adalah sekolah langsung praktek. Mungkin konsep yang tepat adalah learning by doing.Jika tidak pernah praktek ya hasilnya bisa saja nihil. OK, mungkin segini dulu tulisan saya menanggapi artikel dari Mbak N. Dewiwiddie.

"Menengok Sisi Lain Sekolah Virtual Kompasiana"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun