Tiga kenangan catatan kecil dosenku.
Setiap kali mengembalikan tugas-tugas kuliah di Seminari, saya selalu memperhatikan catatan-catatan kecilnya. Dalam benak  saya,  pasti itu adalah hal yang penting agar saya perhatikan.Â
Catatan itu bukan soal revisi penggunaan tanda baca  (titik, koma), tetapi menyangkut memberikan komentar-komentar, ide dan pemikiran untuk memperkaya kedalaman makna dan relevansinya dalam konteks masa kini.
Dalam catatan akhir selalu menuliskan penghargaan  " kerja yang baik". Memberikan motivasi  " jangan berhenti belajar ". Diakhiri pengharapan  "Coram Deo".
Coram Deo menjadi sebuah warisan kehidupan.
Ketika dosenku masih hidup, saya tidak terlalu memperhatikan kata-kata itu karena  perhatian saya hanya pada  nilai tugas misalnya A  atau B . Sebatas itu. Setelah beberapa waktu lalu dosenku itu telah "di panggil Tuhan ".Â
Setelah itu saya baru memikirkan apa artinya Coram Deo dan mencoba menggali lebih dalam makna kata itu. Saya baru menyadari "Coram Deo" menjadi sebuah warisan motivasi dan pengharapan kehidupan.
Apa artinya Coram Deo ?
Coram Deo berasal dari Bahasa Latin yang artinya adalah: di hadapan Allah. Dari sebuah sumber Alkitab versi Vulgata, mencatat 28 kata coram Deo misalnya dalam Kitab Kejadian . 6:11; 1Tawarikh 13:8, 10; Mazmur. 56:14; Lukas. 24:19; Kisah Para Rasul. 8:21; Roma. 14;22 dan seterusnya.
Coram Deo menjadi sebuah peristiwa bukan karena kebaikan dan usaha manusia tetapi suatu inisiatif Tuhan yang menyatakan diriNya, memperkenalkan diriNya seperti dalam beberapa sumber Kitab Suci berikut ini: