Mohon tunggu...
Triya Barokah
Triya Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang butuh duit jajan

Yah oke

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Quarter Life Crisis, Fase Terpuruk di Usia 20an

15 Juni 2022   10:41 Diperbarui: 15 Juni 2022   11:04 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu merasa hidup begitu sulit dan tidak nyaman di usia 20an? Rasa bingung, gelisah, hidup tidak tenang, tidak memiliki arah maupun tujuan hidup, mungkin kamu tengah mengalami quarter life crisis atau krisis seperempat abad. 

Quarter Life crisis merupakan istilah baru yang dikemukakan untuk menyebut perkembangan sosioemosional manusia di usia 18 sampai 30 tahunan atau usia seperempat abad. Pada masa ini manusia tengah menginjak kedewasaan meninggalkan dirinya yang dulu sebagai remaja. 

Quarter life crisis pertama kali dikemukakan oleh Robbins dan Wilner pada tahun 2001 berdasarkan penelitian mereka pada kaum muda Amerika. Mereka menyebut Hal ini sebagai "twentysomethings" yaitu individu yang baru saja meninggalkan kenyamanan hidup sebagai pelajar dan mulai memasuki dunia nyata, memulai kehidupan dengan tuntutan untuk bekerja atau menikah. 

Perasaan-perasaan mengenai quarter Life crisis sering terjadi pada individu di masa akhir perkuliahan maupun sekolah menengah atas, yaitu menjelang kelulusan. Ketakutan ini muncul secara alami karena kekhawatiran mengenai masa depan dan dunia nyata yang akan dihadapi, seperti budaya yang akan terasa baru dan lingkungan yang berbeda dari sebelum menginjak usia mendekati seperempat abad.

Pengenalan istilah quarter life crisis oleh Robbins dan Wilner dalam jurnalnya yang berjudul The Holistic Phase Model of Early Adult Crisis. Journal of Adult Development, pada tahun 2013 disertai juga dengan beberapa karakteristik umum yang menjadi tanda individu mungkin tengah mengalami quarter-life crisis. Beberapa tanda tersebut adalah sebagai berikut, 

  • Individu merasa tidak mengetahui keinginan dan tujuan hidupnya; 
  • Pencapaian pada usia 20-an tidak sesuai dengan harapan; 
  • Takut akan kegagalan;
  • Tidak ingin merelakan masa kecil dan masa remaja berakhir; 
  • Takut tidak mampu menempatkan pilihan yang tepat untuk sebuah keputusan, dan 
  • Cenderung membandingkan pencapaian dan keadaan diri sendiri dengan orang lain sehingga membuat diri merasa tidak mampu dan tidak berguna

Dalam jurnal ini Robinson juga mengemukakan mengenai 2 kategori quarter-life crisis yaitu out form, yaitu ketika The locked-out form dan The locked-in form.

  • The locked-individu merasa tidak mampu untuk memiliki peran sebagai orang dewasa; 
  •  The locked-in form, yaitu ketika individu merasa terjebak dalam perannya sebagai orang dewasa. 

Kedua kategori di atas memang tidak dapat dikatakan universal tetapi cukup untuk merepresentasikan dalam memberikan gambaran mengenai keadaan individu saat mengalami quarter-life crisis.

Individu pada usia 20-an yang rentan mengalami quarter Life crisis adalah akibat dari tekanan faktor pekerjaan, keluarga, sosial, asmara dan juga ekspektasi untuk menjadi orang dewasa yang sukses. Dalam  quarter Life crisis kamu akan mengalami 5 fase

1. Fase Terjebak

Pada fase ini kita akan merasa bahwa apa yang kita lakukan selalu salah dan kita merasa bahwa kita tidak berada di tempat yang tepat padahal sebenarnya kita sedang menuju kedewasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun