Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Faktor Pembentukan Moralitas "Buruk" Pejabat

30 Desember 2018   22:17 Diperbarui: 30 Desember 2018   22:22 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fbclaudia.wordpress.com

Profesionalitas organisasi juga harus didukung dengan etika organisasi yang baik  Etika mempunyai peran yang sangat strategis karena etika dapat menentukan keberhasilan atau pun kegagalan dalam tujuan organisasi, struktur organisasi, serta manajemen publik. 

Etika berhubungan dengan bagaimana sebuah tingkah laku manusia sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada di dalam administrasi publik, maka seorang administator harus mempunyai tanggung jawab kepada publik. Dalam perwujudan tanggung jawab inilah etika tidak boleh ditinggalkan dan memang harus digunakan sebagai pedoman bertingkah laku.

Moralitas Sosial

Moralitas sosial erat kaitannya dengan nilai dan interaksi sosial yang tercipta secara alamiah, mengingat pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yang memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktusr sosial masyarakat. 

Harusnya para koruptor memikirkan aspek mentalitas sosial sebelum melakukan pelangaran atas sikap tidak terpuji ang dilakukan. Secara tidak langsung ada struktur yang tercedrai apabila manusia dalam konteks mahluk sosial melakukan pelanggaran norma, terutama hal yang bersifat moralitas. Sebagian para pelanggar hukum seharusnya bisa menempatkan moralitas sosial menjadi aspek utama yang juga dapat memberikan hukuman sosial yang tidak melalui hukum positif.

Hal ini membuktikan bahwa lingkungan sosial juga memiliki nilai yang harus dijaga, dirawat, dilestarikan, dan sama-sama dihargai demi sebuah harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Birokrat merupakan mahluk sosial yang tidak dapat lepas dari norma yang ada, begitu pula para politisi. Yang membedakan hanyalah profesi yang seolah menamah nilai diri dilingkungan sosial. 

Namun jangan disalah artikan, semakin tinggi tingkat nilai seseorang dimasyarakat, maka semakin tinggi pula tanggungjawab yang harus dijaga atas nilai yang terbentuk ditengah masyarakat.

           

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun