Mohon tunggu...
Tris Detik
Tris Detik Mohon Tunggu... Editor - Wartawan

Traveling, tenis meja, warna kesukaan biru, merah, hitam

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Sambil Berkuda di Alun-alun Kutoarjo

30 Maret 2024   16:56 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:01 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah seorang warga menaiki kuda wisata di Alun-alun Kutoarjo (Foto : Tris)

PURWOREJO - Ngabuburit atau menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa sepertinya sudah menjadi tradisi wajib masyarakat Indonesia saat bulan Ramadan, termasuk warga Purworejo. Dan umumnya, ngabuburit dimanfaatkan untuk berkumpul dan jalan-jalan bareng sambil memburu menu berbuka atau takjil.

Namun ada pilihan ngabuburit yang menarik di alun-alun Kutoarjo. Tak hanya kumpul-kumpul, warga sekitar juga bisa memanfaatkan ngabuburit untuk berkuda. Sedikitnya 9 ekor kuda wisata di depan halaman kantor Kecamatan Kutoarjo menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.

Salah satu pemilik kuda wisata, Saiful (54), warga Desa Kaligesing, Kecamatan Kutoarjo mengatakan, bahwa tiap tahun dirinya selalu menyewakan kuda-kudanya untuk hiburan di bulan puasa. Kuda tungganggnya tersebut merupakan kuda jumping yang sudah terlatih.

Biasanya kuda-kuda ini hanya digunakan saat ada acara arak-arakan. Tapi setiap bulan puasa disewakan untuk ngabuburit," ucapnya, Sabtu (30/3/2024).

Tiap sore banyak orang tua membawa anaknya untuk menikmati ngabuburit sambil berkuda. Ia pun mematok harga Rp 15 ribu per orang untuk sekali keliling jalan dari halaman depan kantor Kecamatan Kutoarjo hingga ke arah barat menuju Graja dan kembali ke rute awal.


Harga Rp 15 ribu untuk keliling jalan dengan kuda tunggangan itu berlaku untuk satu orang baik anak-anak maupun dewasa. Namun untuk naik double tarifnya Rp 20 ribu per dua orang dan untuk jumping Rp 30 ribu.

"Yang paling seru itu yang jumping, untuk sekali jalan maksimal 10 kali jumping," ujarnya.

Dengan murah meriah ongkos naik kuda tersebut membuat antusiasme warga membeludak. Dalam waktu kurang lebih dua jam, para pemilik kuda sudah bisa meraup untung hingga Rp 100 ribu lebih setiap hari.

Lebih lanjut Saiful mengatakan, wahana itu mulai di buka sudah cukup lama. Bahkan ia bersama Rafi, anaknya sudah mengaku sudah menggeluti bisnis ini sekitar 10 tahun.

"Dulu awalnya ide ini berasal dari beberapa pengurus paguyuban. Dulu ingin mengoptimalkan kuda wisata yang jarang dipakai saat puasa," terang Saiful

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun