Istilah Otrovert ini memang relatif baru dalam perbincangan psikologi populer dan sering muncul untuk menggambarkan orang yang merasa tidak cocok sepenuhnya dengan kategori Introvert maupun Ekstrovert.
Disclaimer: Perlu diingat, konsep Otrovert ini belum diakui secara luas dalam literatur akademis psikologi baku seperti konsep Introvert dan Ekstrovert. Ia lebih banyak digunakan di media populer untuk mendeskripsikan variasi kepribadian.
Apa Itu Otrovert?
Secara harfiah, Otrovert digambarkan sebagai individu yang posisinya berada di luar atau berbeda dari spektrum klasik Introvert (energi dari kesendirian) dan Ekstrovert (energi dari interaksi).
Istilah ini diciptakan untuk orang yang memiliki ciri khas:
- Independensi & Orisinalitas: Mereka sangat mandiri dalam berpikir dan bertindak. Arah pandang mereka seringkali tidak sama atau tidak terikat kuat dengan kelompok mayoritas (peer group).
- Selektif Sosial: Mereka bukan berarti anti-sosial (Introvert), dan bukan berarti selalu butuh keramaian (Ekstrovert). Mereka sangat selektif dalam memilih koneksi sosial, lebih menghargai kualitas hubungan yang tulus dan mendalam daripada kuantitas jaringan yang luas.
- Bukan Ambivert: Jika Ambivert dianggap berada di tengah dan dapat menyesuaikan diri antara Introvert dan Ekstrovert, Otrovert digambarkan sebagai seseorang yang berdiri sendiri---mereka tidak merasa memiliki keterikatan kuat pada identitas kolektif atau tradisi kelompok sosial manapun.
Ciri-Ciri Utama Seorang Otrovert
Jika kita harus merangkum ciri khas yang membuat Otrovert ini menonjol, ini dia poin-poinnya:
Ciri Khas
Penjelasan
Pemikiran Mandiri
Memiliki ketahanan emosional yang tinggi dan cenderung mengambil keputusan berdasarkan logika dan prinsip pribadi mereka, bukan tekanan dari kelompok.
Prioritas Kualitas
Mereka lebih suka memiliki satu atau dua teman dekat yang bisa diajak berbicara mendalam, daripada dikelilingi banyak kenalan yang hanya basa-basi.
Adaptif Kreatif
Mampu beradaptasi dengan fleksibel di berbagai situasi sosial, namun tetap menjaga keaslian (orisinalitas) dan kreativitas mereka.
Kemandirian Tinggi
Mereka sangat nyaman sendirian, tapi bukan karena kehabisan energi (seperti Introvert), melainkan karena mereka menghargai ruang untuk mengeksplorasi pikiran dan minat mereka sendiri.
Selektif Interaksi
Mereka mungkin ramah dan mampu menjalin hubungan baik, tetapi mereka kurang memiliki koneksi terhadap identitas kolektif (misalnya, identitas suku, fans klub, atau geng) dan lebih suka dinilai sebagai individu.
Cara Otrovert Bersosialisasi
Lalu, bagaimana cara kepribadian yang unik ini berinteraksi di tengah masyarakat?
- Fokus pada Dialog Intim dan Kompleks: Otrovert tidak suka small talk (basa-basi). Mereka lebih memilih percakapan yang intim dan kompleks, terutama dengan orang yang lebih dewasa atau memiliki kedalaman pemikiran yang sama. Mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi dan suka mengajukan pertanyaan yang menantang.
- Fleksibel dalam Lingkungan: Mereka bisa saja tampil menonjol dan bersemangat di acara sosial (seperti Ekstrovert) jika mereka merasa topik atau orang di sana berharga dan sejalan dengan minat mereka. Namun, mereka juga akan mundur dengan mudah (seperti Introvert) ketika interaksi yang terjadi terasa dangkal atau hanya membuang waktu.
- Jarang Terikat Kelompok: Mereka mungkin ikut serta dalam kegiatan kelompok, tetapi tidak terikat secara emosional atau identitas dengan kelompok tersebut. Mereka mudah keluar-masuk dari lingkaran pergaulan tanpa merasa bersalah atau kehilangan jati diri. Kesetiaan mereka adalah pada ide dan nilai, bukan pada kelompok.
Singkatnya, Otrovert adalah individu yang sangat selektif dan mandiri. Mereka bersosialisasi berdasarkan nilai dan kualitas, bukan berdasarkan kebutuhan untuk mengisi energi atau mendapatkan pengakuan dari massa. Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidup dengan aturan main mereka sendiri.
#tripvianahagnese
#psikologi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI