Densu, yang biasanya 'penampung' masalah orang, kini yang emosi karena masalahnya sendiri. Ia marah karena karya dan keputusannya dikendalikan dan tetap dihujat---sebuah fenomena yang disebut "dilema kreator".
2. Statement Balik Arah: "Saya Akan Tayangkan!"
Puncaknya, Densu menyatakan bahwa dia AKAN MENAYANGKAN episode tersebut, seolah menantang balik netizen. Inti dari statement emosional ini: "Ini platform saya, saya yang memutuskan! Jangan atur saya!" Ini adalah perlawanan seorang public figure terhadap tiran bernama opini publik.
 Tanggapan Netizen & Makna Perilaku Ini
Tanggapan netizen dalam kasus ini adalah cerminan kekuasaan media sosial yang luar biasa:
1. Fenomena Digital Mob Justice (Hukum Massa Digital):
Netizen merasa mereka punya hak moral untuk menentukan apa yang boleh dan tidak boleh ada di ruang publik, terutama jika melibatkan isu keadilan.
Gossip-nya: Begitu mereka memutuskan Sahara itu 'jahat', mereka merasa perlu memotong semua jalur komunikasi Sahara, termasuk podcast Densu. Mereka tidak ingin kebingungan narasi atau pembenaran diri muncul.
2. Kelelahan Empati (Empathy Fatigue):
Masyarakat sudah lelah dengan kasus-kasus ketidakadilan. Mereka butuh kejelasan dan pihak yang kalah segera. Ketika Densu berusaha menjadi jembatan netral, ia dianggap menunda penghakiman yang sudah mereka tentukan.
3. Risiko Platform Besar: