Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kompak Mengasuh Buah Hati: Panduan Jitu Parenting Untuk Pasangan Muda

9 Agustus 2025   14:45 Diperbarui: 9 Agustus 2025   09:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Kompak Mengasuh Buah Hati: Panduan Jitu Parenting Untuk Pasangan Muda

Sebagai jurnalis, saya telah mewawancarai ribuan orang tua dari berbagai latar belakang. Dari semua kisah yang saya dengar, saya menyadari satu hal: tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Pengasuhan adalah sebuah perjalanan yang unik bagi setiap pasangan. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang bisa menjadi panduan bagi pasangan muda, sebuah kompas yang akan membantu Anda mengarungi bahtera keluarga tanpa karam.

Parenting adalah sebuah duet. Ketika Anda berdua kompak, anak akan merasa aman, dicintai, dan akan belajar dari contoh yang Anda berikan.

1. Bentuk 'Tim Pengasuh' yang Solid: Saling Berbagi, Bukan Saling Menyalahkan

Parenting bukanlah tugas satu orang. Pasangan adalah tim. Di awal perjalanan, diskusikan pembagian tugas, dari mengganti popok, menyiapkan makan, menemani bermain, hingga membereskan rumah. Pembagian ini tidak harus selalu kaku 50:50, tapi harus adil dan disepakati bersama.

Ketika Anda berdua kompak dan saling mengisi, anak akan melihat sebuah contoh ideal tentang bagaimana sebuah tim bekerja sama. Ia akan merasa bahwa rumah adalah tempat yang aman karena kedua orang tuanya berada di pihak yang sama.

2. Komunikasi Jernih, Bukan Telepati: Ungkapkan Perasaan, Hindari Asumsi

Sering kali, pasangan muda menganggap pasangannya tahu apa yang diinginkan atau dirasakan. Misalnya, salah satu merasa lelah seharian mengurus anak, tapi pasangannya tidak menyadarinya karena tidak diungkapkan. Akhirnya, terjadilah kesalahpahaman.

Hindari asumsi. Bicarakan secara terbuka dan jujur tentang kekhawatiran, kelelahan, dan harapan Anda. Jadwalkan waktu khusus untuk 'curhat' berdua, tanpa ada interupsi dari anak atau gawai. Mengungkapkan perasaan, bukan tuduhan, akan membuat komunikasi menjadi lebih sehat.

3. Saling Memberi 'Waktu Sendiri': Mengisi Ulang Energi agar Tetap Waras

Mengasuh anak bisa sangat melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Anda tidak bisa menuang dari cangkir yang kosong. Oleh karena itu, berikan pasangan Anda waktu untuk diri sendiri, meskipun hanya satu jam. Ia bisa digunakan untuk istirahat, hobi, atau sekadar melepaskan penat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun