Prof. Dr. H.M. Rokib, M.Ag. Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Prof. KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) dalam khotbah Idul Fitri 1446 H di depan ratusan jamaah di Alun-alun Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyampaikan tema "Idul Fitri: Momentum Rekonsiliasi dan Peningkatan Partisipasi, dan Kontribusi untuk Kemaslahatan Umat" kemarin, 31 Maret 2025.
Puasa menurutnya adalah komitmen terhadap ucapan syahadat, loyalitas, dan berorientasi dengan meneladani Nabi Muhammad SAW. Dengan berpuasa maka kita pun telah mewujudkan komitmen terhadap ikrar ucapan syahadat, loyal dan taat kepada Allah.
Dari uraian khotbahnya, penulis mencatat ada dua arti dari berpuasa. Pertama, merupakan disiplin dan komitmen terhadap perintah Allah yang didasari kesadaran cinta tanpa paksaan. Kedua, disiplin dan komitmen untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Lulus puasa berarti telah menjadi manusia dewasa, mandiri dan kontributif terhadap kemanusiaan.
Pandai bersyukur adalah bukti telah lulus berpuasa. Bersyukur itu sama dengan membahagiakan diri sendiri. Seperti disebutkan di QS. Lukman 12, jika kita semakin banyak bersyukur maka artinya makin membahagiakan diri sendiri dan membahagiakan orang lain melalui amal perbuatan kita. Seperti disebutkan dalam QS Ibrahim 7, jika kita bersyukur maka kenikmatan pun akan ditingkatkan berlipat ganda oleh Allah.
Lebih lanjut diuraikan oleh Prof. Dr. H.M. Rokib, M.Ag., bahwa kebahagiaan itu sesungguhnya tidak bersifat individual. Tidak ada orang yang bahagianya sendiri karena misalnya sendiri di rumah, sendiri di sawah, sendiri di kantor, dll. Pada setiap kebahagiaan ada makna komitmen hidup dalam kebersamaan.
Oleh karena itu ia mengingatkan untuk terus membangun kepedulian, simpati dan empati kepada sesama. Persaudaraan itu lebih penting dari kompetisi Pilkada dan Pemilu maka sadari partisipasi dan kontribusi. Jangan fokus memberikan kritik atau malah menyebarkan fitnah dan justru giat melemahkan persaudaraan di antara sesama hanya karena kepentingan sesaat pada kompetisi Pilkada dan Pemilu.
Bupati Banyumas Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, M.M., Sekda Kabupaten Banyumas, Ketua DPRD bersama sejumlah anggota DPRD dan Forkompimda tampak hadir menyimak khotbah, setelah sebelumnya bersama-sama menunaikan sholat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Banyumas di Alun-alun Purwokerto.
Bertindak selaku imam dalam pelaksanaan salat Idul Fitri di Alun-alun Purwokerto adalah Ustadz Masnun Alim Al Hafidz, yang juga merupakan pengurus Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.
PHBI Kabupaten Banyumas melaporkan bahwa pelaksanaan sholat Idul Fitri dilakukaan juga di sejumlah tempat lain. PHBI Kabupaten Banyumas mencatat bahwa kegiatan sholat Idul Fitri 1446 H dilakukan di masjid sebanyak 1071, mushola sebanyak 246, lapangan sebanyak 271 dan lainnya sebanyak 121 tempat.
Bupati Banyumas Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, M.M. dalam kesempatan memberikan sambutannya mengajak masyarakat untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momentum membentuk pribadi lebih peduli dan saling memaafkan dan membuang dendam serta mengganti dengan persaudaraan dan kebersamaan.Â