Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto berkolaborasi dengan UPTD Puskesmas Punggelan 2, menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan Stunting Dan Demo Pemorsian Makanan Bagi Remaja di Desa Purwasana, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jumat (7/2/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Angkatan 55 Kelompok 25 ini menyasar remaja guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi sehingga memutus rantai stunting yang terjadi di masyarakat, terutama dalam hal ini pelajar memiliki peran penting untuk bisa menjadi alat pemutus rantai stunting tersebut.
Koordinator Desa (Kordes) kelompok 25 KKN UIN Saizu, Fabilla Prihastomo mengungkapkan, sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja unggulan di kelompoknya. Pembentukan panitia dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran strategis dalam edukasi kesehatan, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.Dia menjelaskan bahwa kelompok 25 KKN UIN Saizu berupaya mempersiapkan acara ini secara maksimal dan memilih target sasaran para remaja agar nantinya manfaat dapat dirasakan langsung dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
"Kami membentuk panitia, dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran strategis dalam edukasi kesehatan, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMP Cokroaminoto Punggelan untuk melaksanakan kegiatan tersebut sebab kami menyasar pada remaja, serta mengundang pemateri profesional di bidang nutrisi dari Puskesmas Punggelan 2" terang Fabilla Prihastomo.
Selain itu, guna memberikan informasi yang akurat dan berbasis ilmu pengetahuan, panitia mengundang pemateri profesional di bidang nutrisi dari Puskesmas Punggelan 2. Kehadiran pemateri yang memiliki latar belakang keahlian di bidang gizi dan kesehatan memberikan nilai tambah bagi sosialisasi ini. Para peserta dapat memperoleh penjelasan yang komprehensif mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, kebiasaan makan yang baik, serta cara mencegah stunting melalui pola hidup sehat. Tidak hanya sebatas teori, pemateri juga memberikan contoh konkret dan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan oleh remaja dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat guna mencegah stunting. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan mereka dapat lebih memahami dampak jangka panjang dari kekurangan gizi serta memiliki motivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.
Melalui edukasi yang diberikan dalam sosialisasi ini, "Harapannya para peserta dapat memahami secara lebih mendalam mengenai dampak jangka panjang dari kekurangan gizi. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif, daya tahan tubuh, serta produktivitas seseorang di masa dewasa. Dengan memahami risiko ini, remaja diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga asupan gizi yang seimbang dan menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin." Pungkasnya
Umur tidak bisa dirubah, tapi Stunting bisa dilawan
Selain itu, melalui kegiatan ini, para peserta didorong untuk mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari pola makan yang buruk seperti konsumsi makanan instan atau berlebihnya konsumsi gula dan lemak. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan remaja dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi tentang pentingnya gizi dan pola hidup sehat kepada teman sebaya, keluarga, serta masyarakat di sekitar mereka.
Sebagaimana yang disampaikan dalam harapan penyelenggara, yaitu agar melalui sosialisasi ini, para pelajar semakin sadar dan berkomitmen untuk menjaga pola hidup sehat guna mencegah stunting. Mereka juga diharapkan selalu siap dengan asupan gizi yang seimbang, baik untuk kepentingan kesehatan mereka saat ini maupun untuk masa depan yang lebih baik