Mohon tunggu...
Tri Mulyati
Tri Mulyati Mohon Tunggu... Guru - senang berpikir dan menulis

tak pernah berhenti berpikir. Memiliki lansekap imajinasi yang kaya. Senang mengamati kehidupan. Introvert yang kadang berpura-pura menjadi ekstrovert...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bisnis Warung (Kelontong) Daerah

26 November 2022   23:28 Diperbarui: 27 November 2022   19:00 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toko kelontong (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR)

Di bagian dalam dipenuhi dengan tumpukan barang-barang dagangan yang disusun rapi di setiap pinggirannya, begitu juga di bagian luar penuh dengan tumpukan barang dagangan yang berjejer di sisi depan. Bukan hanya rokok yang dijual di warung lang ini. 

Beberapa keperluan sehari-hari juga ada, seperti kopi, indomie mentah, obat-obat warung, tisu, sabun mandi, deterjen, pempers, minuman dingin di dalam box es, minuman tidak dingin yang berjejer rapi, ciki-ciki dan aneka jajanan lain di pajang rapi di bagian depan. 

Mirip seperti warung kelontong mini dalam gerobak. Namun, karena sulitnya lang rokok ini dijadikan tempat tidur dan juga dibuka tutup secara berkala, maka sering kali warung lang rokok beroperasi 24 jam. Biasanya ditunggui oleh 2 orang bergantian untuk tidur. 

Ilustrasi gambar dari Liputan6.com/Faizal Fanani
Ilustrasi gambar dari Liputan6.com/Faizal Fanani
Warung nasi seperti yang sudah kita ketahui bersama, yaitu warung berbentuk bangunan yang lebih besar. 

Sebagaimana kita semua pernah menjumpai warteg, maka warung nasi juga persis seperti itu. Hanya saja jika warteg adalah kepanjangan dari "Warung Tegal" yang mana pemiliknya adalah orang Jawa atau dari Tegal. 

Maka pemilik warung kami adalah orang Kuningan atau orang Sunda. Barangkali ada sedikit perbedaan pada variasi masakan dan rasa yang khas yang dimiliki masing-masing. 

Lain dari warung lang, jika di warung lang rokok ditunggui oleh 1 atau 2 orang yang terdiri dari pemilik dan karyawan.

Maka di warung nasi jumlah penunggunya kisaran 3 sampai 4 orang (sesuai kebutuhan) yang terdiri dari 1 pemilik dan selebihnya adalah karyawan. 

Perbedaan lainnya, warung nasi tidak beroperasi 24 jam. Biasanya buka dari jam 04.00 subuh dan tutup pada jam 10.00 malam. Jam buka warung di sini tentunya berbeda dengan jam kerja karyawannya. 

Karena karyawan sudah mulai bangun dan bekerja dari jam 02.00 dini hari, dan baru boleh tidur malam setelah semua peralatan dan bagian-bagian warung dibersihkan. Tentunya diberikan waktu istirahat tidur siang bergantian jika kondisi warung sedang tidak ramai. 

Dalam sehari biasanya dua sampai tiga kali masak yaitu dini hari, sebelum tengah hari, dan sore. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun