Mohon tunggu...
Tri Linda Yuniawati
Tri Linda Yuniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa IAIN PONOROGO

Suka dengan hal estetik dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman Mengenai Inklusi Sosial

25 April 2024   06:06 Diperbarui: 25 April 2024   06:31 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai inklusi sosial merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Inklusi sosial adalah proses membangun hubungan sosial dan menghormati individu serta komunitas, sehingga mereka yang marjinal dan mengalami prasangka dapat berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan, kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Beberapa faktor terkait dengan kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai inklusi sosial antara lain:

1. Kemiskinan: Kemiskinan menjadi salah satu hal penting yang terkait dengan inklusi sosial. Program-program kesejahteraan yang dikembangkan pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), tidak selalu berhubungan dengan kebahagiaan atau kesejahteraan kelompok minoritas atau masyarakat adat.

2. Ukuran Pembangunan: Inklusi sosial bukanlah sesuatu yang abstrak dan tidak bisa diukur. Inklusi sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur kesejahteraan atau kebahagiaan. Dalam menciptakan kondisi inklusif, perlu membuka akses dan ruang partisipasi untuk kelompok marjinal, miskin, minoritas, dan rentan. Selain itu, perlu mengubah persepsi kelompok-kelompok sosial yang berkuasa untuk menerima dan menyediakan ruang interaksi secara terbuka.

3. Kondisi Sosial yang Diskriminatif: Diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok marjinal, miskin, minoritas, dan rentan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja atau alamiah. Diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok tertentu melalui proses yang panjang, entah diproduksi, dilegitimasi, dan dipelihara, sehingga sulit diidentifikasi dan dijelaskan. Masyarakat inklusif harus mencegah dan mengurangi diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok tersebut.

4. Pendidikan dan Sosialisasi: Pendidikan dan sosialisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai inklusi sosial. Melalui pendidikan, individu dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang inklusi sosial. Selain itu, sosialisasi yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat juga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi sosial.

Dalam mencapai inklusi sosial yang lebih baik, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai inklusi sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, sosialisasi, dan program-program yang mendukung inklusi sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun