Mohon tunggu...
TRI HANDITO
TRI HANDITO Mohon Tunggu... Guru - Kawulaning Gusti yang Mencoba Untuk Berbagi

Agar hatimu damai, tautkankanlah hatimu kepada Tuhanmu dengan rendah hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru: Sang Pamomong dalam Laku Tut Wuri Handayani (Refleksi Peringatan Hari Guru 2021)

25 November 2021   06:26 Diperbarui: 25 November 2021   07:09 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, benang merah yang perlu kita tarik dari rumusan pemaknaan dan definisi guru tersebut adalah bahwa guru memiliki amanah (yang tentu saja berat), yaitu melalui keteladanan, kompetensi, dan cahaya ilmu yang ada pada dirinya harus mampu menjadi pencerah bagi yang lain.

Guru: Pemantik Karakter Manusia Pembelajar

Bicara tentang guru pasti akan berkaitan erat dengan masalah pendidikan. Guru dan pendidikan memang berkelindan. Guru adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan. 

Jika pendidikan dimaknai tidak saja pendidikan formal di sekolah, melainkan juga pendidikan di rumah dan di masyarakat, maka yang disebut guru adalah orang-orang yang menjadi bintang penuntun dan teladan di berbagai lingkungan tersebut, yang oleh Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.  Amanah yang harus dipikul seorang guru memang amatlah berat. Para guru melakukan aktifitas pembelajaran dalam arti luas di dalam tiga lingkungan pendidikan tersebut. 

Aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh seyogyanya guru adalah aktifitas pembelajaran yang membelajarkan, yaitu mendidik untuk menjadi manusia pembelajar

Guru, dengan keteladanan, kompetensi, dan profesionalismenya harus mampu memantik peserta didik menjadi manusia pembelajar. Manusia pembelajar adalah manusia yang benar-benar siap untuk menempuh kehidupan dengan segala lika-liku yang ada. 

Manusia pembelajar adalah manusia yang senantiasa terus memperbaiki kualitas dirinya dengan cara mencintai hal-hal baru, pemikiran baru, dan keterampilan baru. Outcome dari para manusia pembelajar adalah belajar bukan hanya untuk mengetahui saja, namun lebih dari itu, yaitu untuk berpikir dan memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. 

Dalam konteks ini ternyata konsep manusia pembelajar relevan dengan empat pilar pendidikan yang digagas oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.

Guru dalam Sistem Among: MOMONG - AMONG - NGEMONG

Setelah mencermati pemaparan di atas, ternyata amanah yang harus diemban oleh guru amatlah berat. Namun, justru di dalam beratnya amanah tersebut tersimpan marwah-kemuliaan seorang guru. Selain mentransfer ilmu pengetahuan, para guru juga harus mampu menjadi pemantik karakter manusia pembelajar, supaya para anak didiknya benar-benar “siap untuk hidup.”  

Dalam rangka pembentukan karakter manusia pembelajar, guru berperan sebagai pamomong bagi para peserta didik. Bicara tentang guru sebagai pamomong, mengingatkan pada salah satu ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu sistem among dalam pendidikan. Guru adalah Sang Pamomong, yang senantiasa momong-among-ngemong dalam rangka mempersiapkan fondasi nilai, pengetahuan, moral, dan keterampilan para peserta didik untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun